Mohon tunggu...
ana Mhi
ana Mhi Mohon Tunggu... Freelancer - Wanita dengan keseharian biasa saja

Suka kopi dengan khas pahitnya

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: P. Ramlee

10 September 2022   20:29 Diperbarui: 10 September 2022   20:42 855
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada sebuah kisah pilu
Melekat dari tanah melayu
Karyanya dikenang hingga lalu
Meski nasibnya kian sendu

Kubenci kala ia tertipu
Insan dunia yang pandai merayu
Aku tak pandai sembunyi kalbu
Sesalku pada jiwa-jiwa penyemu

Cobalah tengok sebentar
Jalan pun bangunan melukis namamu yang kian mekar
Tidak malukah mereka mengagungkanmu yang terlantar
Atau banggakah mereka bersorak memuji mahakaryamu yang semangat menjalar

Tan Sri P. Ramlee
Biarkan gelar itu kutulis dengan kahfi
Berbekal netra yang basah tak henti
Meski tersemat begitu engkau pergi

Gorontalo, tertulis pada Maret 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun