Duh, ngeri melihat kondisi Indonesia yang kian hari makin hancur. Tahun 1998 gerakan reformasi ingin menyelamatkan negeri ini dari krisis multidimensi, justru kini terasa makin hancur. Rakyat miskin makin terlantar, rakyat cuek urusan pemerintah/politik, kriminal & korupsi tak terkendali, beginilah bila Indonesia terasa tanpa pemerintah? Banyak permasalahan yang tak pernah selesai, hilang ditindih masalah-masalah baru, dan masalah-masalah baru tak tertangani karena terlalu banyak jumlahnya. Parahnya lagi para penegak hukum di negeri ini bermasalah! Bagaimana bisa mengharapkan penyelesaian dan keadilan jika kondisi seperti ini? Banyak pihak ingin menyelamatkan, namun mereka terjebak dalam lingkaran setan sistem demokrasi kapitalisme. Mereka mengira bisa menyelesaikan semua masalah tapi bingung mengawali penyelesaian dari mana? Mereka terjerat masalah bangsa ini secara historis, yang akan terungkap ketika kasus lain tersingkap. Mereka memilih kasus kecil dan orang kecil sebagai tumbal untuk menyelamatkan masalahnya. Para pemimpin dan elit bingung dengan kasusnya sendiri sedang urusan rakyatnya dibiarkan terlantar. Bagaimana bisa berharap penyelamatan dan kesejahteraan, bila mereka saja bingung dan tidak bisa menyelamatkan dirinya sendiri ? Indonesia kian-hari makin tunduk pada Amerika yang kini akan tenggelam dengan utangnya yang tak bisa dibayar, persis sama dengan negara ini. Perusahaan-perusahaan Amerika terus memperpanjang kontrak dan meningkatkan eksploitasi kekayaan alam dan potensi pasar Indonesia untuk kepentingan negerinya sendiri. Anehnya Indonesia bangga jadi jajahan Amerika dengan perjanjian konfrehensif menuju penjajahan secara menyeluruh, hanya terbuai kata “sate, bakso…” Obama? Indonesia segera tenggelam dalam permasalahan-permasalahan besar dan penjajahan yang makin dalam. Daratan keadilan dan kesejahteraan ditinggalkan. Bahtera Indonesia terasa mulai masuk ke dalam lautan. Apakah kita ikut tenggelam? …. Jawabannya : Bisa ya … karena kita termasuk bagian negeri ini. Juga bisa tidak, … bila kita secara bersama-sama keluar dari lingkaran setan sistem demokrasi kapitalisme menuju sistem kehidupan yang dirahmati Allah Sang Pencipta dan Pengatur alam semesta. Bagaimana pendapat anda? ….
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H