Muhammadiyah dikenal sebagai gerakan dakwah Islamiyah. Ciri ini muncul sejak dari kelahirannya dan tetap melekat tidak terpisahkan dalam jati diri Muhammadiyah. Muhammadiyah meletakkan khittah atau strategi dasar perjuangannya, yaitu dakwah (menyeru, mengajak) Islam, amar ma'ruf nahi munkar dengan masyarakat sebagai medan juangnya (Surat Ali Imran, ayat : 104). Hal yang menarik dan menonjol dari gerakan Muhmmadiyah ialah, bahwa gerakan dakwah tidak hanya bersifat lisan dan tulisan (da'wah bi-lisan atau da'wah bi-lisani al-maqal) tetapi sekaligus dakwah dengan perbuatan atau tindakan (da'wah bil-hal atau da'wah bi-lisan al-hal). Dakwah lapangan merupakan salah satu contohnya.
Oleh karena itu kami (Alya Amelia, Pinta Az-zahra dan Nabila Shasi Ananda) Â mahasiswa dari universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA program studi farmasi, sekaligus sebagai Agent of Change ikut ambil adil dalam kegiatan dakwah lapangan sebagaimana gerakan Muhammadiyah. Dakwah lapangan ini berfokus pada pemberdayaan keluarga dhuafa. Sehubung dengan tafsir surat Al-Ma'un yang terdiri dari 7 ayat terdapat perintah untuk berbuat kebaikan kepada sesama manusia. Terutama kepada mereka yang dianggap membutuhkan, seperti fakir miskin hingga yatim piatu (mustad'afin).
Pemberdayaan masyarakat kepada keluarga dhuafa memiliki banyak manfaat, di antaranya:
*Membantu meringankan beban ekonomi keluarga dhuafa
*Memutus rantai kemiskinan
*Menumbuhkan rasa kemanusiaan dan solidaritas sosial
*Mempererat persaudaraan dan menciptakan rasa saling peduli
*Memberikan sedikit kebahagiaan dan harapan bagi keluarga dhuafa
*Membangun fondasi yang kokoh untuk pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan
Dari kegiatan dakwah lapangan pemberdayaan keluarga dhuafa, kelompok kami memutuskan mencari duafa di sekitar Kranji, Bekasi. Kelompok kami menemukan keluarga duafa yang tinggal hanya sendiri, seorang janda yang bernama Mak nyai. Mak nyai tinggal hanya sendiri, di tinggal oleh suami dan anak nya.