Mohon tunggu...
Reza Pamungkas
Reza Pamungkas Mohon Tunggu... Jurnalis -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

PSI Partai Pragmatis

15 Agustus 2018   16:24 Diperbarui: 15 Agustus 2018   16:35 882
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sementara itu, nama Jeffrie Geovanie juga dikenal sebagai politisi kutu loncat yang kerap berpindah-pindah partai. Ia sempat berada di PAN, Golkar, Nasdem, Perindo, PKB, hingga akhirnya kini berada di PSI.

Jeffrie juga disinyalir memiliki kedekatan dengan konglomerat tertentu mengingat dirinya pernah menjabat sebagai Direktur Bank Artha Prima Jakarta, sekalipun peran Jeffrie sebagai pendana dibantah Grace Natalie.

Pertautan pragmatisme politik dengan kelompok oligarki yang diserap oleh PSI ini menjadikan partai yang baru seumur jagung tersebut tidak berbeda dengan partai-partai sebelumnya yang sering mereka kritik. Cita-cita kebaruan PSI pada akhirnya hanya menjadi jualan manis saat kampanye.

Artikulasi politik yang terfragmentasi dan pragmatis ini tentu saja akan membuat PSI mudah terjebak dalam politik transaksional seperti partai politik lain. Dengan demikian, masih sulit untuk melihat partai baru ini bisa memenangkan pertarungan di Pemilu 2019 nanti dan menggapai cita-cita politiknya. Pada akhirnya, ideologi tentu saja harus menghadapi kenyataan benturan dengan kondisi politik nasional yang pragmatis.

Tulisan ini pertama kali dipost di Pinterpolitik.com

Sumber: PSI, Partai Milenial Pragmatis?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun