Mohon tunggu...
Reza Pamungkas
Reza Pamungkas Mohon Tunggu... Jurnalis -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Koalisi Keumatan, Apa untuk Umat?

7 Juni 2018   11:13 Diperbarui: 7 Juni 2018   11:25 1071
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(sumber: jakartadaily.id)


Artikel ini tayang pertama kali di pinterpolitik.com

Imam Besar FPI Rizieq Shihab menyerukan Gerindra, PKS, PAN, dan PBB untuk bersatu membentuk Koalisi Keumatan.

Alhamdulillah, impian umat untuk memilki koalisi khusus untuk mereka kini akan segera terwujud. Pentolan Aksi 212 yang juga Imam Besar FPI, Rizieq Shihab menyerukan dari tanah suci agar koalisi ini dibentuk dalam waktu dekat. Nama koalisi ini telah disiapkan: Koalisi Keumatan.

Empat partai dikabarkan siap untuk menyambut seruan sang Habib membentuk Koalisi Keumatan. Gerindra, PKS, PAN, dan PBB adalah partai-partai yang dirindukan Rizieq untuk menjadi pondasi koalisi tersebut.  Meski belum resmi bergabung, keempat partai tersebut telah menyatakan ketertarikan mereka pada seruan Rizieq tersebut.

Bagi sebagian orang, koalisi ini dapat menjadi angin segar dalam proses pencarian pemimpin dambaan umat. Akan tetapi, bagi beberapa orang yang lain, penggunaan kata "umat" dalam Koalisi Keumatan dianggap problematik karena bisa memecah-belah masyarakat.

Selain penggunaan istilah "umat", koalisi ini juga dipertanyakan kans kemenangannya. Jika dibandingkan dengan koalisi Presiden Joko Widodo (Jokowi), akankah koalisi ini memiliki kesempatan menang yang tinggi? Lalu, siapa yang bisa mereka usung untuk mewujudkan pemimpin dambaan umat?

Partai-partai Peduli Umat

Jika dilihat, spektrum partai-partai yang direncanakan tergabung dalam Koalisi Keumatan tergolong beragam. Meski koalisi ini berbau agama, nyatanya tidak semua partai memiliki platform dengan basis ideologi agama secara spesifik.

Gerindra misalnya, di dalam visi dan misinya tidak pernah secara spesifik membahas urusan agama Islam dan kepentingan umat. Berdasarkan visi dan misi mereka, terlihat bahwa unsur nasionalis lebih kentara ketimbang nuansa keumatan.

pinterpolitik.com
pinterpolitik.com
Dalam visi partai tersebut disebutkan secara jelas bahwa mereka bercita-cita mewujudkan kesejahteraan dan keadilan sosial dengan berlandaskan pada nilai nasionalisme. Mereka memang menyebutkan kata religiusitas pada visi mereka, tetapi mereka tidak merinci unsur agama atau umat mana yang dijunjung.

Sementara itu, PAN memiliki visi yang sedikit berbeda dibandingkan Gerindra. PAN memang dikenal identik dengan salah satu ormas Islam terbesar di negeri ini, yaitu Muhammadiyah. Maka nuansa Islam sudah sepantasnya lebih kental ketimbang Gerindra.

Di ujung visi partai berlogo matahari tersebut, terdapat kata-kata "...diridhoi Allah Swt., Tuhan Yang Maha Esa." Terlihat bahwa unsur keislaman lebih nampak pada visi PAN. Meski demikian, dalam misi mereka, tidak ada hal-hal spesifik yang berbau agama. Semuanya hanya bersifat umum, seperti mewujudkan Indonesia maju, demokratis, bersatu, berdaulat, dan lain sebagainya. Sulit untuk melihat PAN sebagai partai Islam yang bekerja penuh untuk umat secara utuh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun