Mohon tunggu...
Pinky Issabella
Pinky Issabella Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Fakultas Keperawatan, Universitas Jember

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa KKN BTV 3 UNEJ Mengenalkan Inovasi Pembuatan Stik dan Teh dari Daun Kelor untuk Menjaga Imunitas Tubuh

30 Agustus 2021   08:45 Diperbarui: 30 Agustus 2021   09:00 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pada tahun ini, Universitas Jember mengadakan KKN dengan mengusung tema KKN Back To Village, tema ini sudah mencapai periode 3 sejak pandemi berlangsung. Pada KKN BTV 3 yang dilaksanakan pada tanggal 11 Agustus 2021 s/d 09 September 2021 ini  mahasiswa mengabdi pada masyarakat desa selama 30 hari untuk membantu masyarakat dalam mengatasi permasalahan yang ada akibat adanya pandemi covid-19. Berbagai kegiatan telah dilakukan selama kurang 30 hari lamanya untuk mengabdi dan menerapkan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi di daerahnya masing-masing. Hal ini disebabkan karena pandemi Covid-19 yang tak kunjung berakhir. Untuk itulah mahasiswa dituntut memberikan sumbangsih dan kontribusi nyata dalam memperdayakan seseorang/kelompok yang ada di daerahnya sesuai dengan fokus tematiknya.

Mahasiswa KKN BTV 3 Kelompok 2 yaitu Pinky Issabella Nanda Basuki dari Fakultas Keperawatan Universitas Jember, didampingi oleh dosen pembimbing lapangan (DPL) Nanang Tri Haryadi SP., M.Sc mengambil tema KKN tematik yaitu program inovasi teknologi/informasi dalam penanganan covid-19 dimana nantinya mahasiswa akan membuat inovasi ramuan daun kelor di Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi. Kasus pandemi Covid-19 saat ini menjadi persoalan yang sangat serius ditangani oleh desa Sumberagung, Jumlah pasien terkonfirmasi hingga kini kian meningkat. Hal tersebut diduga akan terus mengalami peningkatan seiring dengan tidak dilakukannya upaya pencegahan.  Salah satu pencegahan yang dilakukan bisa melalui konsumsi pangan yang sehat dan bergizi untuk meningkatkan imunitas tubuh salah satunya diperoleh dari tanaman kelor.

Namun, berdasarkan hasil wawancara dari beberapa warga masyarakat di Sumberagung, pemanfaatan kelor dalam bidang pangan oleh sebagian besar masyarakat masih sangat terbatas. Hal ini disebabkan karena sebagian masyarakat desa Sumberagung masih mempercayai unsur mistis jika mengkonsumsi kelor seperti misalnya lunturnya ilmu bagi pengguna susuk, meluruhkan jimat dan untuk memandikan jenazah. Selain itu juga pengetahuan masyarakat untuk mengolah kelor menjadi berbagai produk belum banyak diketahui, beberapa warga masyarakat di Desa Sumberagung mengatakan pemanfaatan kelor hanya dijadikan sebagai pelengkap nasi yang diolah menjadi sayur bening.

Mengatasi permasalahan tersebut, penulis melalui KKN Universitas Jember Periode III Tahun 2021 yang dikemas dalam bentuk KKN Back to Village mencoba untuk memberikan solusi. Melalui tematik program inovasi teknologi/informasi dalam penanganan Covid-19, penulis memberikan pengarahan pembuatan inovasi pembuatan stik dan teh dari daun kelor sebagai upaya menjaga imunitas tubuh di masa pandemi.

Kelor mengandung zat gizi yang sangat lengkap dibandingkan bahan pangan lainnya. Kandungan Vitamin C pada kelor tujuh kali jeruk, kandungan Vitamin A empat kali wortel, kandungan kalsium setara empat gelas susu dan kandungan protein dua kali yoghurt. Selain itu, daun kelor memiliki antioksidan yang tinggi, bahkan melebihi antioksidan yang terdapat pada strawberry. Kandungan antioksidan yang tinggi pada kelor sangat dibutuhkan untuk menjaga imunitas tubuh pada masa pandemic seperti sekarang ini, sehingga penularan Covid-19 dapat dicegah.

Adapun program yang akan dilaksanakan penulis kepada sasaran atau target terdiri dari beberapa tahapan. Tahapan pertama yaitu observasi terkait permasalahan desa, potensi desa dan sasaran; tahapan kedua yaitu percobaan pembuatan stik daun kelor; tahapan ketiga yaitu pendampingan pembuatan teh daun kelor; tahapan keempat yaitu sosialisasi untuk mengimplementasikan stik dan teh daun kelor di masa pandemi.

Mahasiswa mengungkapkan selama pelaksanaan program kerja KKN, sasaran dapat bekerja sama dengan baik dan mau mendengarkan masukan dari mahasiswa dalam pembuatan stik daun kelor dan teh daun kelor sehingga dapat dikonsumsi dengan keluarga di rumah, dan juga dibagikan kepada masyarakat sekitar. Adapun selama pelaksanannya kendala yang dirasakan mahasiswa hanya sebatas terkendala waktu dari sasaran agar bisa ditemui. Seiring berjalannya waktu sesuai dengan roadmap yang telah dibuat. Sasaran sudah bisa memahami dan mengaplikasikan dengan baik cara pembuatan stik dan teh dari bahan daun kelor.

Hasil dari kegiatan tersebut yaitu dihasilkan keterampilan baru masyarakat desa Sumberagung dalam membuat inivasi dari daun kelor yang bermanfaat.

Diharapkan kegiatan mahasiswa KKN 02 dalam KKN Back To Village bisa membawa kebermanfaatan dan kemaslahatan bagi diri sendiri maupun untuk orang lain. Terima kasih kepada Universitas Jember melalui LP2M yang telah memfasilitasi KKN ini. Mudah-mudahan bisa terus berkembang dan mampu memberikan kontribusi nyata untuk masyarakat sekitar melalui mahasiswa yang diterjunkan di KKN. (Pinky Issabella Nanda Basuki/KKN02/Banyuwangi/NanangTriHaryadi)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun