“Menarilah dibawah hujan, aku akan selalu menemanimu”
Begitulah dulu kau ucapkan padaku ketika Kau janjikan berjuta kebahagiaan. Masih segar dalam ingatan ketika aku tak sengaja mengenalmu di maya. Ketika akhirnya kau putuskan untuk menemuiku, rasanya hatiku bak dikelilingi berjuta malaikat.
Mengenalmu lebih dekat, bahwa kau adalah pria yang aku cari. Semua yang aku angan dan inginkan ada padamu. Katamu cinta ialah pembuktian dan pengorbanan, lalu bagaimana mungkin sekarang kau tinggalkan aku setelah banyak pengorbanan untukmu.
Aku tak pernah memaksamu tinggal, namun bukankah cinta seharusnya membuatmu memiliki alasan untuk tinggal. Aku tak pernah memaksamu dari awal bertemu, bahkan justru kaulah yang memaksaku jatuh hati padamu. Namun ketika aku menyetujuinya, mengapa sekarang kau pergi dan menghianati janji yang kau ucap padaku.
Tidakkah kau ingat, ketika kau menyuruhku untuk selalu tinggal. Namun mengapa kini kau yang memaksaku untuk pergi. Aku adalah pelangi yang hadir untukmu, namun kau datang bak hujan yang ingin menghapusku. Aku adalah Bunga yang ingin menghiasi hidupmu, namun kau adalah duri yang melukaiku.
Aku hanya ingin memelukmu saat aku hilang arah, layaknya dulu ketika kau terpuruk sendiri. Aku pun tak pernah ingin mengenalmu jika kau datang tidak untuk tinggal. Kini aku mulai berdamai dengan diriku sendiri. Meredam keegoisan untuk memilikimu selamanya, membunuh rasa yang telah kau hianati.
Mengubur dalam-dalam impian bersamamu. Kini,setelah kau melangkah pergi, aku tetap kokoh berdiri. Tak pernah lagi ku cari alasan kepergianmu,karena membiarkanmu pergi oleh sebuah penghianatan akan membuatku lebih mudah melepasmu. Biarlah luka ini mengering dengan sendirinya, biarlah hatiku berjalan dan melengkapi puzzle yang sempat kau isi. Kini aku telah berdiri tanpa bayangmu lagi.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI