Sepulang dari menonton film Aruna dan Lidahnya saya merasa lapar, bukan karena makanan yang dilihat di film tapi betulan lapar, kemudian saya teringat kalau tak jauh dari bioskop Empire XXI, tepatnya di jalan Gejayan belakang toko cat Abadi ada warung nasi yang buka hanya di malam hari.Â
Saya belum pernah mencicipi menu di warung nasi tersebut, hanya pernah mendengarnya dari seorang teman kalau malam hari sekitar jam 9 malam ada warung nasi dengan cita rasa pedas yang berjualan di jalan Gejayan.Â
Berbekal panduan dari Gmaps saya menyeberang dari bioskop Empire ke jalan Gejayan, tak sampai 10 menit, warung nasi tersebut berhasil saya temukan. Penjual sedang mempersiapkan jualannya sementara calon pembeli sudah antri, cukup banyak pengunjung yang datang sebelum warung siap dibuka.
Malam itu saya memilih bakwan jagung, kemudian saya menyantap naster di kursi plastik yang disediakan, sementara pembeli lain memilih duduk di lesehan di depan toko otomotif yang sudah tutup.Â
Rasa naster ini cukup pedas, tapi masih kurang pedas untuk lidah saya yang terbiasa menyantap makanan pedas ala Sumatera. Sayur tumis labu siam, kacang panjang dan nangka muda rasanya gurih manis. Tapi secara umum naster di warung ini rasanya enak, terlebih lagi saat membayar sepiring naster yang saya santap, harganya ramah di kantong mahasiswa, 9 ribu untuk nasi teri campur dengan lauk bakwan jagung.Â
Kalau kamu kelaparan di malam hari, silahkan mampir ke warung naster di jalan Gejayan Yogya ini!Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H