Mohon tunggu...
pinkansafirafebrianti
pinkansafirafebrianti Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

wisata

Selanjutnya

Tutup

Bandung Pilihan

Perkembangan Kota Bandung: Dari Peradaban Tradisional ke Pusat Modernitas

9 Desember 2024   12:04 Diperbarui: 9 Desember 2024   12:11 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bandung. Sumber ilustrasi: via KOMPAS.com/Rio Kuswandi

Kota Bandung, ibu kota Provinsi Jawa Barat, adalah salah satu kota besar di Indonesia yang memiliki sejarah panjang dan menarik. Berawal dari sebuah kawasan peradaban tradisional, Bandung telah berkembang menjadi pusat modernitas, baik dalam bidang ekonomi, pendidikan, maupun budaya. Artikel ini akan mengupas perjalanan sejarah Bandung, dari masa tradisional hingga menjelma sebagai salah satu kota metropolitan di Indonesia.

Bandung pada Era Tradisional

Sebelum dikenal sebagai Bandung, wilayah ini merupakan bagian dari Kerajaan Pajajaran, yang berpusat di Bogor. Dalam naskah-naskah kuno,

kawasan ini disebut sebagai "Parahyangan," yang berarti tempat para dewa. Masyarakat Sunda yang mendiami wilayah ini hidup secara agraris, dengan bercocok tanam sebagai mata pencaharian utama.

Kehidupan masyarakat Parahyangan sangat dipengaruhi oleh alam sekitarnya, terutama pegunungan dan aliran Sungai Citarum. Sungai ini menjadi jalur penting bagi mobilitas dan perdagangan lokal. Selain itu, budaya Sunda yang kaya, termasuk seni, bahasa, dan adat istiadat, berkembang pesat di kawasan ini.

Bandung pada Masa Kolonial Belanda

Perubahan signifikan terjadi pada abad ke-19 ketika pemerintah kolonial Belanda mulai memperhatikan potensi wilayah Bandung. Pada tahun 1810, Gubernur Jenderal Herman Willem Daendels membangun Jalan Raya Pos (De Groote Postweg) yang melintasi Bandung. Keberadaan jalan ini membuka akses Bandung ke wilayah lain, menjadikannya strategis bagi kolonial.

Pada tahun 1880, jalur kereta api dari Batavia (Jakarta) ke Bandung dibangun. Ini semakin mempercepat perkembangan Bandung sebagai pusat perdagangan dan perkebunan. Perkebunan teh, kopi, dan kina mulai tumbuh di sekitar Bandung, yang

sebagian besar dikelola oleh pengusaha Belanda. Bandung pun menjadi tujuan favorit warga Eropa, terutama karena udaranya yang sejuk dan pemandangan alamnya yang indah.

Pada awal abad ke-20, Bandung mendapatkan julukan "Paris van Java" karena gaya arsitektur dan tata kota yang terinspirasi oleh Eropa. Gedung-gedung bersejarah, seperti Gedung Sate, Gedung Merdeka, dan Villa Isola, dibangun pada periode ini. Bandung juga dirancang sebagai kota modern dengan sistem drainase, jalan raya, dan taman-taman yang tertata.

Bandung pada Era Kemerdekaan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bandung Selengkapnya
Lihat Bandung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun