Mohon tunggu...
PMM 73 RESEPTIF
PMM 73 RESEPTIF Mohon Tunggu... Mahasiswa - Gerakan RESEPTIF (Remaja Sehat dan Produktif)

Kelompok Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) Universitas Muhammadiyah Malang.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang Sosialisasi Pentingnya Kesehatan Mental Remaja

10 April 2021   15:48 Diperbarui: 10 April 2021   15:59 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Isu kesehatan mental menjadi salah satu poin penting dalam kehidupan remaja. Dengan adanya media sosial, rutinitas sehari-hari, serta lingkungan dapat memicu terjadinya tekanan mental. Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang  dalam kelompok 73  kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM), melakukan sosialisasi tentang Mental Health kepada remaja-remaja khususnya anggota organisasi pemuda IPNU IPPNU di Desa Karangwidoro, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang pada 9 April 2021. 

Tak hanya memberikan materi mengenai masalah kesehatan mental, kelompok mahasiswa yang beranggotakan 5 orang ini juga mengajak remaja-remaja untuk berdiskusi tentang isu kesehatan mental yang kerap diperbincangkan, seperti gangguan depresi dan bipolar.

Dilansir dari artikel Kompas.com, depresi adalah masalah kesehatan mental serius yang membuat perasaan seseorang jadi negatif. Menurut American Psychiatric Association (APA), depresi dapat menyebabkan pengidapnya merasa sedih dan kehilangan minat pada banyak hal. Depresi juga dapat menyebabkan berbagai masalah emosional dan fisik, sehingga aktivitas sehari-hari jadi terganggu.

Menurut Via Baby Sanjaya selaku Koordinator kelompok PMM 73, seringkali masalah mental illness dianggap sebagai penyakit sepele, banyak  orang yang mengira seseorang dengan gangguan mental hanyalah sebuah ajang untuk mencari perhatian. Kenyataannya, di Indonesia orang-orang yang menderita mental illness justru kurang mendapat dukungan. Tak hanya karena bullying, namun candaan atau jokes yang berlebihan serta stress menjadi faktor penyebab mental illness yang parah. Penyebab gangguan mental bahkan lebih sering terjadi akibat lingkungan dan orang terdekat penderita.

"Karena itulah kami mengangkat tema ini untuk memberikan edukasi kepada remaja-remaja agar lebih mengerti dan mengenal bagaimana gangguan mental itu bisa terjadi, dan mengajarkan kepada mereka agar lebih bisa mendukung teman-teman kita yang mengalami mental illness." Ujar Via (10/4).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun