TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Golongan Karya Agung Laksono menyatakan siap berkoalisi dengan pemerintahan Jokowi-JK. Menurut Agung, koalisi dengan Jokowi-JK mungkin terjadi jika dia menjadi Ketua Umum Golkar.
Sumber: http://www.tempo.co/read/news/2014/07/28/078596228/Agung-Laksono-Akan-Bawa-Golkar-Gabung-ke-Jokowi
Kabar mengenai bergabungnya Golkar ke dalam koalisi Jokowi-JK masih terus berlanjut. Arah politik yang akan diambil oleh Golkar masih belum bisa dipastikan, apakah tetap bergabung bersama koalisi Merah Putih atau memutar balik dan bergabung ke dalam koalisi Jokowi-JK.
Kubu Golkar pun sekarang seperti terbagi menjadi dua, yaitu kubu yang ingin tetap berada di koalisi Merah Putih dan kubu yang ingin Golkar bergabung ke koalisi Jokowi-JK. Perpecahan yang ada di dalam tubuh Golkar pun sepertinya sudah tidak bisa terelakkan.
Ketua Umum Golkar, Aburizal Bakrie menegaskan bahwa Golkar akan tetap bergabung ke dalam koalisi Merah Putih milik Prabowo-Hatta. Akan tetapi, Wakil Ketua Umum Golkar Agung Laksono menginginkan Golkar pisah dari Koalisi Merah Putih dan tidak menjadi oposisi yang artinya bergabung ke dalam Koalisi Jokowi-JK.
Alasan Agung Laksono menginginkan hal tersebut adalah karena pasangan dari Presiden terpilih Jokowi, yaitu Jusuf Kalla merupakan kader Partai Golkar. Oleh karena itu tidak ada alasan bagi Golkar untuk menjadi oposisi.
Selain itu, Agung Laksono juga mengharapkan Munas Golkar harus segera dilaksanakan, yaitu bulan Oktober 2014 dan tidak ditunda-tunda yang mana dalam acara tersebut akan dipilih Ketua Umum Golkar yang baru. Agung Laksono pun merupakan salah satu calonnya.
Jika terpilih, Agung Laksono pun berjanji akan membawa Golkar bergabung ke dalam koalisi Jokowi-JK. Sikap dari Agung Laksono tersebut tidak didiamkan begitu saja oleh Aburizal Bakrie. Atas sikapnya tersebut, Ical sapaan akrab Aburizal Bakrie mencopot Agung laksono dari jabatannya. Selain Agung Laksono, ada 7 kader Golkar lagi yang dicopot dari jabatannya.
Hal ini pun mengakibatkan suasana di tubuh Golkar semakin memanas. Ical sendiri juga mendapatkan kritik atas sikapnya tersebut. Sampai kapankah keadaan ini akan terus berlangsung?
Golkar yang sedang ricuh seperti ini sepertinya tidak baik untuk koalisi Jokowi-JK. Sebaiknya, Jokowi sebagai Presiden terpilih tidak membiarkan Golkar bergabung ke dalam koalisinya karena permasalahan yang ada di dalam tubuh Golkar dikhawatirkan akan menjadi sebuah permasalahan baru di dalam koalisi Jokowi-JK.
Sumber lainnya:
http://pemilu.tempo.co/read/news/2014/08/01/078596615/Kubu-Ical-Tak-Minat-Berkoalisi-dengan-Jokowi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H