Mohon tunggu...
Renewable Energy Team
Renewable Energy Team Mohon Tunggu... Lainnya - Human

Jangan membaca sampai koma, tapi bacalah sampai titik. Selamat membaca, jangan lupa tinggalkan komentar , kritik dan saran sangat berarti bagi penulis terima kasih.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

KKN Tematik UM 2020: Perencanaan dan Realisasi Alat Rosting Kopi untuk Kelompok Tani Kampoeng Kopi

10 November 2020   20:56 Diperbarui: 11 November 2020   12:16 390
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pembangunan dapur dan tungku di sekretariat Kampoeng Kopi

Produksi kopi Robusta dalam bentuk kopi kemasan dari perkebunan rakyat di Jawa Timur pada tahun 2014 sebagian besar berasal dari Kabupaten Malang, berkontribusi mencapai 30,60% atau produksi kopi sebesar 8,393 ton. Menurut sejarah, wilayah administratif (Afdeeling) Kabupaten Malang mulai membuka perkebunan kopi pada tahun 1832. Lokasi Afdeeling Malang sangat strategis untuk perkebunan, diapit pegunungan Arjuna-Kawi di sebelah barat dan Bromo-Semeru di sebelah timur. Terhampar lahan subur yang strategis bagi perkebunan kopi, salah satunya adalah Desa Sumberdem, Kecamatan Wonosari yang menjadi mitra PKM.

Berdasarkan analisis situasi yang dilakukan Mahasiswa KKN TEMATIK S1 TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI MALANG 2020, permasalahan yang ada di Kampoeng Kopi Desa Sumberdem antara lain adalah rendahnya efektifitas pengupasan biji kopi secara manual, kontrol kuantitas besaran biji, mesin roasting yang kurang optimal, alat penyaji kopi yang belum ada, serta kemampuan mempersiapkan kebutuhan pasar kopi ke depan yang terus meningkat. Dalam pengolahan kopi, masyarakat di sana masih mengerjakan pengupasan dan penyortiran secara manual, butuh proses cukup lama, tidak ada quality dan quantity control, dan juga masih menggunakan tungku tradisional untuk me-roasting kopi dengan alasan untuk menjaga rasa serta kealamian hasil olahan. Mesin roasting yang ada masih memakai teknologi sederhana, memanfaatkan sumber daya manusia, menggunakan bahan bakar kayu kopi. Ada beberapa aspek yang kurang memenuhi syarat dalam pekerjaan ini, diantaranya kurangnya unsur K3, belum adanya pengaduk dalam mesin, perapian tungku yang masih menggunakan api dari kayu.

Perencanaan dan realisasi alat roasting kopi dimulai dari proses studi literatur dan observasi. Studi litratur pada hal ini meliputi membaca dan mengalisis mekanisme perpindahan panas dan untuk observasi langsung dilakukan pengamatan langsung di kelompok tani kampung kopi. Kedua kegiatan ini bertujuan agar nantinya alat yang dihasilkan tepat guna dan dapat bermanfaat bagi masyarakat. 

Tahap selanjutnya adalah proses desain. Tahap ini merupakan tahap untuk merencanakan komponen dan dimensi yang digunakan pada alat roasting. Tahap ini juga tidak bisa terlepas dari data hasil studi literatur dan observasi. Setelah desain assembly dan komponen selesai, tahap selanjutnya adalah mulai mencari bahan baku. Adapun bahan baku untuk membuat sebuah alat roasting kopi adalah plat siku ukuran 3cm x 1cm sepanjang 12 meter, plat stainless steel 304 food grade ukuran 3m x 1m, bantalan poros 2 buah, dan poros dengan diameter 19mm dengan Panjang 120 cm.

desain alat roasting
desain alat roasting

Setelah seluruh bahan baku terkumpul maka tahap selanjutnya adalah proses manufacturing. Tahap ini meliputi pemotongan bahan, pengelasan, dan perakitan. Setelah semua dapat bekerja sesuai fungsinya dilakukan tahap uji coba, tahap uji coba dilakukan dengan memasukan 2kg biji kopi/green been lalu diputar. Hal ini dilakukan untuk melihat pergerakan kopi di dalam tabung roasting , setelah didapat hasil yang diharapkan maka dilanjutkan dengan proses finishing. Tahap ini meliputi proses pengamplasan, pendempulan, dan pengecatan alat.

proses manufacturing alat
proses manufacturing alat

k-5faa976bd541df7def1b4a83.png
k-5faa976bd541df7def1b4a83.png
Setelah dilakukan uji coba alat di desa sumberdem tanggal 10 november 2020 didapatkan hasil bahwa dengan menggunakan alat roasting ini proses penyangraian 5kg biji kopi hanya membutuhkan waktu 30 menit untuk level medium. Hal ini menunjukan hasil yang cukup positif dimana dengan mengunakan alat yang sebelumnya ada di kampoeng kopi untuk menyangrai 5 kg biji kopi membtuhkan waktu 1 hingga 2 jam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun