Mohon tunggu...
Pinggala Adi Nugroho
Pinggala Adi Nugroho Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Football enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Bola

Tidak Ada Tempat untuk Rasisme di Sepak Bola!

29 September 2023   15:45 Diperbarui: 29 September 2023   15:58 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Indonesia menelan pil pahit saat menjamu lawan nya Uzbekistan pada laga 16 besar asian games Huangzhou,China 28/9/2023. Timnas Indonesia harus takluk 0-2 di Stadion Shangcheng Sports Center Stadium. 

Diketahui dalam pertandingan sore hari kemarin, Hugo Samir mendapatkan kartu merah karena pelanggaran nya terhadap pemain timnas Uzbekistan di menit 112. Setelah pertandingan usai, banyak netizen Indonesia memberikan reaksi kepada anak Jackson F. Tiago tersebut. Netizen Indonesia pun memberikan beragam komentarnya terhadap penampilan Hugo Samir pada laga tersebut.

Namun, sayang seribu sayang, lagi dan lagi rasisme masih terjadi dan masyarakat Indonesia tampaknya masih menyepelekan komentar yang berbau rasisme terhadap sesama nya. Ya, Hugo Samir mendapatkan serangan rasisme dari beberapa netizen Indonesia yang tak puas terhadap performa dirinya di laga melawan Uzbekistan.

Menanggapi anaknya terkena serangan rasisme, sang ayah buka suara terkait hal tersebut. Dilansir melalui instagram pribadi Jacksen F Tiago @jt_jacksen_f_tiago_coach ia memberikan komentar nya melalui snapgram yang bertuliskan : Beberapa hari yang lalu, kamu rasakan manisnya saat dipuji. Saat ini, adalah saat kamu rasakan pahitx kalau dicaci. Life is hard lil man. Only, the strongest survive. Learn from your mistakes or you gonna die trying.

Rasisme adalah masalah serius yang telah lama terjadi di dalam dunia sepakbola atau hal lainnya. Sebagai sesama manusia, hendaknya kita bisa saling menghormati dan juga menjaga sikap. Penting rasanya untuk seluruh masyarakat Indonesia agar lebih "aware" dalam masalah rasisme. Rasisme bukanlah hal sepele, rasisme adalah bentuk kejahatan yang seharusnya dibungkam dan dihilangkan sejak lama. 

Hugo Samir adalah pesepakbola yang masih belia, umurnya pun masih 18 tahun. Karirnya masih sangat panjang di dunia sepakbola. Sebagai warga negara yang bijak, hendaknya memberikan kritik yang terkait dengan performa nya di lapangan dan tidak mengacu kepada rasisme.

Penting untuk diingat bahwa sepakbola adalah alat persatuan. Sepakbola adalah olahraga yang membawa kesatuan,cinta, dan kasih dari berbagai latar belakang dan budaya. Karena sejatinya kita sebagai bangsa Indonesia pernah menjadikan sepakbola sebagai alat dalam melawan tirani Belanda. Haruskah kita rusak keindahan sepakbola ini dengan terus menerus menebar rasisme yang tiada henti? Haruskah menstereotipkan dan menyalahkan ras tertentu setiap kali ada permasalahan? Jangan pernah biarkan rasisme terus mengakar dalam diri masyarakat Indonesia. Mari sebagai bangsa dan negara yang baik, Kita tanamkan bahwa tidak akan ada tempat untuk rasisme di segala aspek kehidupan bangsa Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun