Surat rekomendasi dari DKP yang beredar saat ini dianggap timsesnya Prabowo sebagai rasa takut para pensiunan Jenderal terhadap Prabowo sangatlah tidak beralasan. Jika benar takut, pilihan yang paling aman dan rasional adalah mereka akan lebih memilih bergabung dengan koalisi prabowo, melihat sikap Prabowo yang penting menang tidak peduli sejalan atau tidak, para pensiunan Jenderal ini dipastikan diterima dan jika menang pasti memperoleh posisi strategis. Apalagi sebelumnya Prabowo mengunjungi mereka untuk memperoleh dukungan.
Tapi bagi sebagian orang para pensiunan Jenderal yang memberi kesaksian dengan jujur lebih layak disebut pemberani. Karena kejujuran mereka dikawanan para pembohong akan dianggap sebagai penghianat. Padahal mereka dijanjikan jabatan jika bergabung.
Dengan alasan karena rahasia negara dan berbagai ancaman mereka berupaya membungkam kejujuran. Supaya kebohongan tetap menjadi hal yang mulia bagi mereka.
Bagi saya yang orang awam, isi dokumen DKP tidak lebih mengenai karir seseorang .
Berisi penilaian para atasan terhadap yang bersangkutan, bisa dibanyangkan jika calon atasan baru tahu penilaian buruk dari atasan yang lama.
Tidak ada hal yang bisa membuat negara ini terancam dari pihak luar. Tetapi jika melihat seorang pak SBY yangmerupakan pensiunan Jenderal menjadi begitu takut untuk memberikan kejujuran, kemungkinan terbesar adalah Presiden SBYsebagai Presiden RI yang kebetulan termasuk salahsatu orang yang ikut menandatangani, ada dalam dokumen tersebut terancam keselamatannya, dan ini tentu bisa dipahami jika dokumen DKP menjadi sangat rahasia. Karena menyangkut jiwa seorang Pemimpin Negara yang besar.
“Semoga ada timses Prabowo yang melaporkan tabloid Obor
Rakyat ke bareskim dan meluruskan isinya sesuai pesan capres Prabowo, itu juga kalau timsesnya masih nurut sama omongan pemimpinya “
"Bangsa Indonesia jangan memfitnah, jangan menghina, karena itu bukan adat kita. Saya minta janganlah pendukung kami menghina," kata Prabowo saat berorasi di Lapangan Dolog, Subang, Jawa Barat, Jumat (13/6/2014) sore.
http://www.tempo.co/read/news/2014/06/10/078583728/Valid-Surat-Rekomendasi-Pemecatan-Prabowo
http://www.tribunnews.com/pemilu-2014/2014/06/14/prabowo-memfitnah-bukanlah-adat-bangsa-indonesia
========
.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI