Ketika ingin meminum susu yang telah disimpan dalam kulkas gunakan wadah lain untuk meletakkan susu yang akan diminum. Pastikan tidak meminum susu langsung dari wadah induk yang digunakan untuk menyimpan susu. Karena dikhawatirkan akan terkontaminasi bakteri yang terbawa dari tubuh sehingga susu tidak lagi steril dan lebih cepat mengalami kerusakan. Ketika meminum susu langsung dari wadahnya, maka akan ada droplet yang tertinggal dalam wadah dan menyebabkan bakteri masuk mengkontaminasi susu tersebut. Bakteri yang masuk akan berkembang dan merusak susu yang disimpan.
5. Bekukan susu jika ingin dikonsumsi dalam jangka waktu lama
Jika susu tidak dikonsumsi dalam waktu dekat, maka dapat dibekukan di bagian freezer. Nutrisi dan kandungan lain yang terdapat dalam susu tidak akan hilang atau berkurang saat dibekukan. Susu yang dibekukan akan bertahan tiga hingga 6 bulan. Saat dibekukan, volume dari susu akan bertambah, sehingga jangan mengisi wadah dengan susu yang terlalu penuh. Ketika ingin mencairkan susu, letakkan susu pada kulkas bagian bawah dan jangan langsung diletakkan di suhu ruang. Hal ini dilakukan untuk menghindari susu terkontaminasi bakteri karena terlalu lama diletakkan di suhu ruang. Wadah yang digunakan untuk pembekuan juga harus disesuaikan dengan kebutuhan yang diperlukan. Hal ini karena susu yang telah dicairkan tidak boleh dimasukkan Kembali ke dalam freezer jika sudah dikeluarakn. Karena perubahan suhu yang derastis akan merubah nutrisi yang terkandung di dalamnya dan mengubah terkstur dari susu.
Susu memiliki kandungan yang baik untuk melengkapi gizi dan nutrisi dalam tubuh. Namun jika terjadi kesalahan dalam penyimpanan maka akan menimbulkan akibat yang fatal bagi kesehatan. Penyimpanan yang tepat seperti yang telah disebutkan diatas akan menjaga kualitas susu tetap baik dan memperpanjang umur simpan susu. Untuk itu perhatikan cara penyimpanan susu agar tetap awet untuk menjaga kualitas nutrisi yang terkandung di dalamnya dan menghindari dampak negative dari kontaminasi mikroorganisme dari susu tersebut.
Sumber :Â
Kristanti, N. D., A. Warnaen, dan D. R. A. Daning. 2017. Titik control kritis pada pengolahan susu pasteurisasi di Koperasi Unit Desa (KUD) Dau Kbabupaten Malang. J. Sains Peternakan. 15(1):1-7.
Sari, D. A., dan Hadiyanto. 2013. Teknologi dan metode penyimpanan makanan sebagai Upaya memperpanjang shelf life. J. Â Â Â Â Â Â Aplikasi Teknologi Pangan. 2(2):52-59.
Umar, Razali, dan A. Novita. 2014. Derajat keasaman dan angka reduktase susu sapi pasteurisasi dengan lama penyimpanan yang berbeda. J. Medika Veterinaria. 8(1):43-46.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H