Mohon tunggu...
Lina Budiarti
Lina Budiarti Mohon Tunggu... karyawan swasta -

senja dan hujan adalah dua hal yang saya suka

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Berhenti Bicara tentang Sumpah Pemuda Jika...

28 Oktober 2013   11:24 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:56 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mari sejenak kita ingat bunyi sumpah pemuda

SOEMPAH PEMOEDA
Pertama :
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGAKOE BERTOEMPAH DARAH JANG SATOE, TANAH AIR INDONESIA

Kedua :
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA, MENGAKOE BERBANGSA JANG SATOE, BANGSA INDONESIA

Ketiga :
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGJOENJOENG BAHASA PERSATOEAN, BAHASA INDONESIA

Djakarta, 28 Oktober 1928

Sekarang mari kita ingat bahwa tujuan para pemuda-pemudi kala itu mengicapkan ikrar adalah demi persatuan dan kesatuan Indonesia agar negara kita menjadi angsa yang kokoh, kuat, dan mandiri. Sumpah ini sebenarnya untuk semua kalangan usia yang pada saat itu diwakili oleh para pemuda mengingat pemuda adalah jiwa-jiwa penuh energi dan semangat yang membawa obor hidup bangsa. Makna dari sumpah itu sangatlah dalam.  Ada wujud syukur yang mendalam atas anugerah berupa bentangan alam Indonesia yang akan dijaga bersama-sama demi anak cucu kelak. Ada kerendahan hati untuk menyatakan bahwa kita semua sama walau berbeda warna kulit, suku, agama, ras, dan sebagainya.  Ada ketulusan untuk bersedia bahu-membahu menjunjung citra bangsa.  Ada rasa tepo sliro antara satu terhadap yang lain untuk bersama dalam satu wadah.  Ada kesadaran bahwa kendati laut memisahkan pulau yang mereka tempati, mereka adalah satu saudara yang akan senantiasa saling bekerja sama dan membantu. Ada keyakinan mendalam bahwa persatuan tersebut akan menuntun mereka melawan penjajahan dan keterpurukan.  Ada harapan mendalam agar bangsa kita menjadi bangsa yang maju dan bermartabat.

Oleh karena itu, berkaca tujuan dan maksud di atas dan membandingkannya dengan  yang terjadi kini sepertinya kita perlu berhenti berbicara tentang sumpah pemuda jika masih suka  saling baku hantam,  jika masih suka mencibir dan menghina, jika masih enggan membantu sesama, jika masih malas menghormati yang lebih tua, dan jika masih sombong terhadap yang lebih muda. Kesemua itu sama sekali tidak menunjukkan sikap sebagai pemuda-pemudi yang mengaku bertanah air satu.

Sepertinya kita perlu berhenti bicara tentang sumpah pemuda jika masih suka membuang sampah sembarangan, jika masih suka menebang pohon sembarangan, jika masih suka memakai motor dengan suarabisng dan asap buangan motor yang merusak oksigen sekitar, jika masih suka tak rapi memakai seragam sekolah, dan jika masih ada yang melanggar rambu lalu lintas. Kesemua itu tidak menunjukkan sebagai pemuda-pemudi yang mengaku berbangsa satu yaitu Indonesia yang bermartabat.

Sebagai pemuda, kita perlu ingat bahwa kita punya tanggung jawab untuk menjadikan masa depan diri dan bangsa menjadi lebih baik, maju, dan bermartabat. Hal-hal di atas adalah hal-hal kecil yang jika seluruh pemuda-pemudi mengubah ke arah lebih baik, akan mengubah bangsa ini menjadi jauh lebih baik dan besar. Itu hanya sebagian kecil, namun dari yang kecil itu, akan menuntun kita pada perubahan terhadap hal-hal yang besar.  Semoga di momen peringatan hari sumpah pemuda ini, menjadikan kita bisa mengubah hal-hal kecil yang jelek menjadi kebiasaan yang baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun