Purbalingga, 8 September 2024Â -- Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) bukan hanya urusan orang dewasa. Generasi muda, khususnya pelajar, juga memiliki peran penting dalam pesta demokrasi tersebut. Memahami hal ini, Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Purbalingga menggelar DiaLoGue dengan tema "Demokrasi Masa Depan: Membangun Generasi Pelajar yang Aktif dan Peduli" pada Ahad, 8 September 2024.
Acara yang berlangsung di Aula Soedirman Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Purbalingga ini dihadiri oleh sekitar 100 peserta dari berbagai Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Sekolah Menengah Atas (SMA), dan Madrasah Aliyah (MA) se-Purbalingga. Selain itu, turut hadir pula perwakilan dari Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Purbalingga, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Purbalingga, serta narasumber dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Purbalingga.
Ketua PD IPM Purbalingga, Saeful Hidayat, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan partisipasi pelajar dalam Pilkada melalui edukasi politik yang menyeluruh. "Kami ingin mendorong generasi muda untuk lebih peduli terhadap proses demokrasi dan menjadi pemilih yang cerdas," ujarnya.
Senada dengan Saeful, Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Dasar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Purbalingga, Suseno, S.Pd., M.Si., juga menekankan pentingnya pendidikan politik sejak dini. "Dengan bekal pengetahuan yang cukup, diharapkan para pelajar dapat menjadi agen perubahan dan ikut serta membangun daerah," kata Suseno.
Pada sesi dialog, KPU Purbalingga yang diwakili oleh Catur Sigit Prasetyo menyampaikan materi tentang pentingnya pemilih pemula dan bahaya golput (golongan putih). "Pemilih pemula memiliki peran yang sangat strategis dalam menentukan arah pembangunan daerah. Oleh karena itu, kami mengajak seluruh pelajar untuk menggunakan hak pilihnya," tegas Catur.
Sementara itu, Wawan Eko Mujito dari Bawaslu Purbalingga menjelaskan peran pelajar dalam pengawasan Pilkada. "Pelajar dapat menjadi pengawas partisipatif dengan melaporkan setiap pelanggaran yang terjadi selama proses pemilu," ujar Wawan.
Sesi tanya jawab yang berlangsung cukup interaktif semakin menambah semarak acara. Para peserta antusias mengajukan pertanyaan seputar proses Pilkada, hak dan kewajiban pemilih, hingga cara mencegah terjadinya politik uang.
Di akhir acara, panitia memberikan sertifikat dan buah tangan kepada para narasumber sebagai bentuk apresiasi. Seluruh peserta kemudian berfoto bersama sebagai tanda berakhirnya kegiatan.
Harapannya, kegiatan ini dapat menginspirasi para pelajar untuk lebih aktif berpartisipasi dalam kehidupan berdemokrasi dan menjadi generasi penerus yang berkualitas.
----------------
