Kesehatan merupakan salah satu aspek yang sangat penting bagi perkembangan dan pembangunan dari suatu negara dan hal tersebut adalah bagian yang tidak dapat terpisahkan baik dari segi sosial, ekonomi, maupun budaya. Jika dilihat dari indikator kesehatan, Indonesia merupakan salah satu negara yang status kesehatannya masih tertinggal dibandingkan dengan negara-negara ASEAN lainnya seperti masih tingginya kasus Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi. Hal ini diakibatkan karena sebagian besar masyarakat Indonesia masih minim pengetahuan tentang AKI AKB dan memiliki tingkat ekonomi menengah kebawah. Â
Berdasarkan hasil laporan MDGs hasil Suvei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 menunjukkan angka kematian ibu sebesar 359/ 100.000 Kelahiran Hidup (KH) dan di tahun 2019 AKI Indonesia masih tetap tinggi, yaitu 305 per 100.000 kelahiran hidup.
Menurut Dinas Kesehatan Kabupaten Jember, Jember menduduki peringkat 2 (dua) untuk Angka Kematian Ibu tertinggi di Jawa Timur. Jumlah kematian ibu di Kabupaten Jember dari tahun 2014 sampai dengan tahun 2017 mengalami peningkatan yaitu dari angka 31 hingga 43 kematian. Maka dari itu, AKI merupakan salah satu tantangan yang harus segera ditangani oleh Kabupaten Jember.
AKI sendiri merupakan banyaknya ibu yang meninggal akibat dari suatu penyebab kematian yang berkaitan dengan adanya gangguan pada kehamilan atau dalam penanganannya baik selama kehamilan, melahirkan, dan dalam masa nifas tanpa memperhitungkan lama kehamilan per 100.00 kelahiran hidup. Selain itu, terdapat beberapa keadaan yang dapat menyebabkan kondisi ibu hamil menjadi berisiko mengalami komplikasi selama kehamilan antara lain diabetes, hipertensi, malaria dan lain lain.
Dalam hal ini, sangat penting peran masyarakat terutama mahasiswa kesehatan dan kader dalam mencegah masalah kesehatan yang terjadi. Maka dari itu, dalam kegiatan KKN BTV 3 Universitas Jember, penulis melakukan beberapa program kerja untuk mencegah  angka kematian ibu di Desa Sumbersari Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember.
Setelah melakukan diskusi dengan kader posyandu setempat penulis mengadakan beberapa kegiatan seperti halnya melakukan edukasi, penyuluhan, pembimbingan dan pelatihan tentang angka kematian ibu dan cara pencegahannya kepada ibu hamil di Desa Sumberari.
Adapun kegiatan tersebut dilakukan dengan metode bertemu secara langsung atau door to door ke rumah sasaran dengan menerapkan protokol kesehatan. Jenis kegiatan yang bisa dilakukan adalah penyuluhan, mengikuti kegiatan Posyandu dengan melakukan pemeriksaan antropometri dan pemberian vitamin A, membagi leaflet/brosur edukatif mengenai AKI AKB, pemberian video dan materi tentang IMD (Inisiasi Menyusui Dini) dan memberikan kumpulan video berupa senam hamil yang akan dilakukan oleh ibu hamil.
Kegiatan KKN BTV 3 Universitas Jember dilaksanakan selama 30 hari. Pada minggu pertama melakukan survey tempat dan meminta perizinan kepada kader di lingkungan Desa Sumbersari. Minggu kedua melakukan edukasi dan penyuluhan tentang AKI AKB. Minggu ketiga melakukan pembimbingan tentang senam hamil dan Inisiasi Menyusui Dini (IMD). Dan minggu terakhir pemberian suplemen berupa vitamin A dan penyusunan laporan hasil KKN.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H