Mohon tunggu...
J Robi Atmawijaya
J Robi Atmawijaya Mohon Tunggu... pegawai BUMN -

telah 1 windu mengabdi di PLN dengan posisi terkini sebagai dispatcher JCC (Java Bali Control Center).

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Dispatcher JCC: Menikmati Proses untuk Menuju “World Class System Operator”

25 Oktober 2016   16:40 Diperbarui: 25 Oktober 2016   21:55 7260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Light night"][/caption]

Semangat pagi para pembaca kompasiana dan para sahabat kompasianer tercinta..

Pernahkah para pembaca melihat pemandangan seperti gambar diatas?
lalu jika pernah, apa yang pembaca rasakan?

YA, potret tersebut menggambarkan, betapa indahnya gemerlap kilauan cahaya lampu yang menghiasi gelapnya langit malam. Pernahkah terpkir oleh para pembaca kompas, bahwa listrik yang kita nikmati setiap hari dihasilkan melalui proses yang teramat panjang? juga melibatkan lebih dari ratusan tangan yang lokasinya terpisah dan sangat berjauhan antar satu dengan lainnya.

Jika pembaca menjawab "ya" pada 2 pertanyaan sebelumnya tadi, maka izinkan saya bertanya lagi, pernahkah anda mengenal suatu istilah profesi, yaitu "dispatcher" ?

Dispatcher merupakan kata serapan dari bahasa inggris yaitu dispatch, artinya yaitu mengatur. Dengan kata lain, dispatcher juga dapat dikatakan sebagai sinonim dari operator.

Di Indonesia, istilah dispatcher tidak hanya digunakan oleh PLN saja, namun juga terdapat pada beberapa perusahaan dan institusi pemerintahan, misalnya : PT KAI, NTMC POLRI, ATC bandara, ETMC Pembangkit listrik, BMKG, dsb.

Di PLN, ada beberapa jenis dispatcher yang memegang peranan sangat vital dalam proses produksi  listrik. Dimulai dari sisi hulu, yaitu dipembangkit listrik ada dispatcher ETMC (Energy Trade Management Centre) dan operator di setiap unit pembangkitnya. Selanjutnya, setelah listrik dihasilkan dan dimonitor oleh operator pembangkit, dilanjutkan dengan pengaturan beban pembangkit & kualitas listriknya dijaga oleh dispatcher P2B dan perpanjang tanganannya yakni operator Gardu Induk (tegangan 70-150 Kilo Volt) & GITET (500 KV), hingga diterima di sisi hilir ada dispatcher dan operator distribusi (20 KV).

Lantas, apakah yang diatur oleh dispatcher?

Pada kesempatan yang baik ini, kami ingin menjelaskan tentang tantangan dari tugas mulia yang diemban para dispatcher P2B (Pusat Pengatur Beban) saat mengatur kelistrikan Jawa bali.

Dalam tugas rutinnya sebagai dispatcher JCC P2B (operator pengatur sistem tenaga listrik), kami menjaga kualitas listrik, yang secara umum diketahui ada 2 parameter, yaitu tegangan dan frekuensi. Sebenarnya, ada variabel lain yang harus dijaga, yaitu kedip tegangan (flicker). Jika nilai pada ketiga parameter tersebut melebihi batasan normal operasinya, maka akan berdampak buruk, bahkan kerusakan pada peralatan listrik konsumen.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun