Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah Indonesia telah melakukan berbagai Langkah untuk meningkatkan pendapatan negara guna mendukung Pembangunan ekonomi. Salah satu yang menarik perhatian ialah kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPn). Kebijakan ini tidak hanya berdampak pada pendapatan negara, akan tetapi juga memengaruhi berbagai aspek perekonomian, termasuk daya beli Masyarakat yang menurun, iklim investasi, dan aktivitas bisnis.
      PPn merupakan salah satu sumber utama pendapatan negara. Pada tahun 2022, tarif PPN di Indonesia ditingkatkan dari 10% menjadi 11%. Rencananya, tarif ini akan meningkat menjadi 12% pada tahun 2025. Kenaikkan ini bertujuan untuk meningkatkan dana negara guna mendukung program Pembangunan, seperti infrastruktur dan Pendidikan. Namun, kenaikan PPN juga menuai berbagai tanggapan, baik dari pelaku usaha maupun Masyarakat umum. Banyak yang khawatir bahwa kenaikan ini akan memberikan tekanan tambahan pada ekonomi yang sedang berusaha pulih dari dampak pandemi Covid-19
      Dampak kenaikan PPN terhadap ekonomi Indonesia antara lain:
- Daya beli masyarakat yang menurun
Kenaikan PPN dari 11% menjadi 12% berpotensi mengurangu daya beli Masyarakat. Tarif pajak yang lebih tinggi akan meningkatkan harga barang dan jasa, terutama untuk kebutuhan pokok yang tidak dikecualikan dari PPN. Kenaikan pajak ini akan menaikkan harga barang sebanyak 9,09%. Hal ini dapat berdampak sangat signifikan pada kelompok berpenghasilan rendah yang Sebagian besar penghasilannya digunakan untuk konsumsi.
- Iklim bisnis dan investasi
Pelaku usaha, terutama di sektor mikro, kecil, dan menengah (UMKM), dapat merasakan dampak langsung dari kenaikan PPN. Biaya operasional yang meningkat akibat pajak yang lebih tinggi dapat menekan margin keuntungan. Selain itu, kenaikan PPN juga dapat memengaruhi daya tarik investasi, terutama jika dianggap membebani pelaku usaha.
- Meningkatkan kemungkinan inflasi
Kenaikan PPN dapat memicu inflasi, karena harga barang dan jasa cenderung meningkat. Jika tak diimbangi dengan kenaikan pendapatan Masyarakat, inflasi yang lebih tinggi dapat mengurangi daya beli dan memperlambat pertumbuhan ekonomi.
- Pendapatan negara
Di sisi lain, kenaikan PPN diharapkan dapat meningkatkan pendapatan negara. Dana tambahan ini dapat digunakan untuk mendanai program-program Pembangunan yang bersifat produktif, seperti Pembangunan infrastruktur dan peningkatan kualitas Pendidikan.
Lalu Langkah yang dapat diambil pemerintah untuk meminimalisir dampak negatif diantaranya:
- Memberikan insentif dan pembebasan pajak untuk barang kebutuhan pokok, jasa Pendidikan, dan jasa Kesehatan
- Meningkatkan program bantuan sosial untuk melindungi kelompok Masyarakat rentan
- Mendorong pelaku usaha untuk meningkatkan efisiensi operasional guna mengurangi dampak kenaikan harga
Kenaikan PPN merupakan Langkah strategis untuk meningkatkan pendapatan negara, tetapi perlu diimbangi dengan kebijakan yang mendukung stabilitas ekonomi. Pemerintah harus memastikan bahwa kenaikan ini tidak memberatkan masyarakat, khususnya kelompok menengah kebawah, serta menjaga daya saing pelaku usaha. Dengan kebijakan yang tepat, kenaikan PPN dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi perekonomian tanpa mengorbankan kesejahteraan masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H