Mohon tunggu...
Gading Desta
Gading Desta Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Jenderal Soedirman

freedom of expression and opinion needs to be realized in living life

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tren Turban di Indonesia, Sejarah dan Penggunaan Turban yang Digemari Generasi Z

3 Juli 2024   21:30 Diperbarui: 3 Juli 2024   21:34 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Turban atau penutup kepala sudah menjadi hal yang lumrah di masyarakat Indonesia saat ini, khususnya di kalangan muslimah. Banyak Muslimah yang mulai beralih dari mengenakan hijab menjadi mengenakan Turban, yang tidak sesuai dengan hukum sebenarnya mengenai penggunaan hijab. Tak jarang turban hanya menjadi sekedar fashion bagi masyarakat Indonesia, khususnya Gen Z yang selalu ingin tampil nyentrik di setiap acara pentingnya.

Turban mempunyai sejarah panjang, dimulai dari kerajaan Mesopotamia sekitar 2.350 SM. Turban merupakan penutup kepala yang dikenakan oleh pria dan wanita sejak zaman Mesopotamia. Turban biasanya terbuat dari potongan kain panjang yang dililitkan di kepala dengan bentuk tertentu tergantung budaya dan agama daerah tersebut.  

Turban awalnya merupakan penutup kepala dan rambut yang biasa dipakai oleh masyarakat di Timur Tengah. Di Timur Tengah, pria memakai turban untuk menutupi rambut mereka. Di beberapa daerah, turban hanya diperbolehkan dipakai oleh orang-orang yang mempunyai hak istimewa, yaitu orang-orang yang menganut agama tertentu. Turban juga digunakan oleh umat Sikh sebagai simbol kesetaraan dan identitas agama. Para kepala suku mengenakan turban sebagai simbol kebebasan dan sebagai ekspresi perlawanan terhadap kaisar. Mereka pun mengakhiri pembedaan kasta di kesultanan dengan tutup kepala yang kini menjadi ciri khas sang syekh. Turban juga digunakan sebagai kriteria untuk memisahkan penduduk pada tahun 1658.

Pada dasarnya turban juga dikenal di kalangan umat Islam. Hal ini juga pernah dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW yang hidup pada tahun 570 hingga 632 Masehi. Namun, umat Kristen dan Yahudi sebenarnya sudah lebih lama mengenakan turban. Misalnya dalam agama Yahudi, turban digunakan oleh para pendeta sebagai bentuk ketaatan kepada Sang Pencipta, kepala yang telanjang tanpa penutup dianggap sebagai bentuk sikap kurang ajar terhadap Tuhan.

Seiring berjalannya waktu dan pengaruh globalisasi, turban menjadi tren terkini yang dikenakan oleh banyak kalangan, terutama perempuan. Popularitas turban disebabkan oleh perkembangannya dari waktu ke waktu dan perubahan budaya di dunia mode. Banyak wanita di Indonesia yang memakai turban, namun turban sendiri mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing, baik berhijab maupun tidak, masih banyak orang yang berpendapat mengenai hal ini.

Dilihat dari pengertian dan fungsi hijab itu sendiri, hijab merupakan pakaian yang menutupi bagian intim wanita muslimah seperti dada, leher, rambut, kepala, dan telinga, sedangkan turban hanya menutupi sebagian kecil kepala dan poni, serta dapat terlihat lehernya. Tidak sedikit juga orang yang menganggap pemakaian turban terlihat sedikit aneh.

Jika melihat fashion luar negeri, model turban ini juga banyak digemari dan digunakan sebagai topi modis. Wanita Etiopia biasanya memakai syal dan membungkus rambutnya seperti Turban. Turban menutupi seluruh kepala dan rambut dan biasanya terbuat dari kain tradisional berwarna-warni dan biasanya dikenakan dengan peniti atau bros. Kita melihat budaya terus berkembang dan pada akhirnya berubah dari waktu ke waktu, dipengaruhi oleh faktor sosial, termasuk tentunya model fashion wanita.

Di era modern ini, terutama di Indonesia sendiri, turban digemari oleh para wanita sebagai model fashion jaman sekarang. Dikarenakan cara pemakaian dan bentuknya yang unik, turban menjadi preferensi wanita-wanita Indonesia dalam menunjukkan ekspresinya. Terlebih di kalangan generasi Z yang selalu ingin tampil beda dalam setiap occation. Generasi Z yang mudah terbawa arus globalisasi pun merasa ingin tampil menarik dikarenakan sebagian orang yang memakai turban dan terlihat menarik.

Namun, turban menuai banyak kritik terutama bagi orang-orang yang patuh terhadap agama, terlebih lagi kaum muslimin. Banyaknya wanita muslimah yang beralih dari pemakaian hijab menjadi turban menuai kontroversi karena pemakaian turban sendiri tidak sesuai dengan syariat islam sebagaimana mestinya. Namun, seiring berjalannya perkembangan teknologi, ideologi, dan pandangan masyarakat yang terbuka akibat adanya globalisasi, pemakaian turban pada wanita berhijab sudah menjadi hal lumrah. Globalisasi sangatlah berpengaruh pada keterbukaan masyarakat terhadap hal-hal yang sebelumnya dianggap melenceng. 

Kebebasan berekpresi pada masyarakat di era millenial ini sudah merubah cara pandang mereka terhadap hal-hal berbau agama. Masyarakat cenderung lebih individualis dan tidak memperdulikan apa yang dipakai oleh orang lain. Masyarakat juga lebih mementingkan penampilannya daripada peraturan kepercayaan yang dianutnya. Pemakaian turban ini digemari oleh anak muda dengan berbagai gaya yang ada. Turban yang mudah dibentuk dan dimodifikasi menjadi daya tarik utama dalam pemakaiannya. 

Pemakaian turban yang menjadi tren terkini di masyarakat global juga mendukung UMKM hijab dalam berkreasi terhadap produksi hijabnya, terlebih lagi di zaman modern ini. Adanya turban instan, turban motif, dan berbagai model bentuk turban yang dimodifikasi oleh para penjual turban itu sendiri. Adapula toko aksesoris yang menjual pin atau bros yang dapat digunakan untuk mempercantik pemakaian turban. Dalam pemakaian turban ini kita bebas mengekspresikan gaya yang kita inginkan dan juga dapat mendukung keberlanjutan serta modernisasi fashion di Indonesia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun