Mohon tunggu...
Pilar Menara
Pilar Menara Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa FKG UNEJ

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Hadirkan Pakar IDI, PPK Omawa BEM FK Unej Tingkatkan Pengetahuan 1000 HPK dan Keterampilan Antropometri Kader RDS untuk Eliminasi Tengkes di Jatisari

20 Juli 2024   21:10 Diperbarui: 20 Juli 2024   21:17 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari Sabtu tanggal 20 Juli 2024 dengan berlokasi di Balai Desa Jatisari  Kecamatan Jenggawah Kabupaten Jember telah dilaksanakan refreshing pengetahuan dan  bimtek antropometri pada para kader Rumah Desa Sehat (RDS)  untuk menghindari kesalahan pengukuran. 

Kepala Desa Jatisari, Pak Haris Tursina, ikut hadir dalam kegiatan ini bersama dengan ibu kepala desa yang sekaligus merupakan ketua PKK dan RDS Jatisari beserta segenap perangkat desa. 

Narasumber refreshing dan  bimtek ini adalah pakar dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) cabang Jember, yaitu dr. Rakhman Tyas Perdana, Sp.A. Kegiatan ini juga melibatkan para kader  posyandu dan ibu-ibu PKK Jatisari. 

Tujuan refreshing dan bimtek ini adalah untuk memutakhirkan informasi yang tepat tentang tengkes dan  pengukuran antropometri sehingga para kader tersebut menjadi lebih kompeten saat melaksanakan tugasnya, khususnya terkait ikhtiar eliminasi tengkes di Jatisari. 

Arsip Pribadi Penulis
Arsip Pribadi Penulis

Ibu Kepala Desa mengarahkan supaya para kader mengoptimalkan penggunaan alat antropometri dengan benar dan tepat baik itu berupa alat penimbang, alat pengukur panjang badan, pita pengukur lingkar lengan maupum lingkar kepala. Hal ini supaya tidak terjadi kekeliruan sehingga mengindikasikan tengkes namun setelah diverifikasi ternyata karena salah mengukur. Narasunber, dr. Rakhman Tyas Perdana, Sp.A. menjelaskan bahwa rentang waktu penanganan tengkes sangat sempit yaitu di Seribu Hari Pertama Kehidupan (1000 HPK). 

Seribu HPK merupakan masa awal kehidupan saat terbentuk janin di dalam kandungan (270 hari) hingga 2 tahun pertama kehidupan (730 hari) yang sering disebut sebagai golden period. Beliau menyampaikan bahwa kegiatan refreshing dan  bimtek ini penting untuk meningkatkan pengetahuan tentang tengkes dan keterampilan kader dalam mengukur antropometri secara akurat. Hal ini bisa berdampak positif pada upaya pencegahan tengkes dan peningkatan kesehatan anak di Jatisari. 

Beliau juga memberi ilustrasi bahwa masih banyak kader kesehatan yang cara mengukur antropometri masih salah, misalnya ketika mengukur berat badan anak masih dalam keadaan memakai jaket. Beliau menjelaskan pengukuran antropometri untuk mendeteksi tengkes pada anak melalui pengukuran berat badan, panjang, dan tinggi badan serta liingkar lengan atas dan kepala anak itu bernilai penting agar anak-anak yang mengalami tengkes mendapatkan penanganan yang tepat. 

Arsip Pribadi Penulis
Arsip Pribadi Penulis

Kader kesehatan RDS, kader posyandu, dan kader PKK Jatisari memiliki komitmen yang tinggi dalam meningkatkan wawasan, pengetahuan tentang tengkes, dan keterampilan pengukuran antropometri serta berpartisipasi aktif dalam kegiatan refreshing dan bimtek ini secara keseluruhan. Para kader RDS, posyandu, dan PKK merasakan mendapat pengetahuan yang lebih baik sehingga mereka siap dan mampu untuk melaksanakan pengukuran antropometri dengan baik, benar, dan akurat.

Arsip Pribadi Penulis
Arsip Pribadi Penulis

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun