Piknik keluarga ke daerah pegunungan seperti di gunung Kelud kali ini, tidak lengkap rasanya jika tanpa menyeruput secangkir kopi panas. Udara yang sejuk, air pegunungan yang dingin, ditambah kondisi badan yang "seperti mau meriang" memandu kami untuk mencari minuman panas untuk dinikmati. Kami pun memicingkan mata menuju daftar menu yang terpampang di setiap kedai di area wisata gunung Kelud. Sepertinya menu minumannya biasa-biasa saja seperti kopi susu, kopi hitam, teh panas, dan lain-lain. Tapi tunggu dulu, mata kami melirik ke banner di sebelah daftar menu. Dan... inilah yang kami cari: "Kopi Luwak asli Kediri".. Hmmm... yummy... [caption id="" align="alignright" width="240" caption="Koko Jundii dan segelas kopi Luwak Kediri"][/caption] "Bu.. Di sini jual kopi luwak ya?" tanyaku kepada ibu penjaga kedai. "Iya, ada.. secangkir harganya dua puluh ribu. Mau mas?" Si ibu balik bertanya. Harga yang menurut kami masih wajar. Siapa lagi yang mau meng-apresiasi kopi luwak asli Indonesia, kalau bukan kita-kita warga negara indonesia??? Jangan cuma ketagihan produk luar negeri yang selain mahal, rasanya juga biasa-biasa saja. Akhirnya kami memesan secangkir kopi luwak, sekedar untuk menjawab penasaran kami atas bagaimana rasanya kopi yang sudah diproses di lambung dan usus seekor binatang mamalia bernama "Luwak". "Ssssrrrruuuppputttt... Aaaahhhh.. Mantaaapppp!!!", rupanya rasanya boleh diadu dengan kopi mahal merk luar negeri sekelas setarbak (st*rb**k). Secangkir kopi hitam panas yang menggugah selera, menghilangkan pusing leher dan kepala, membuat meriang kabur dari badan. Hehehe.. Jangan ragu menikmati Kopi Luwak [caption id="" align="alignleft" width="320" caption="Kopi Luwak, Tidak Terlalu Kental"][/caption] Kalo memikirkan isi perut binatang yang dikeluarkan, pasti top of mind yang keluar dari pikiran kita yaitu "menjijikkan, jorok, bau, kotor, dll." Tapi kalo dipikirkan yang itu, yaa.. ngga jadi minum kopi luwak deh. Biji kopi yang dimakan oleh luwak dan keluar menjadi format yang sedikit berbeda diseleksi dan dicuci bersih sebelum digiling. Setelah dijemur dan diperoleh kadar air tertentu, barulah biji kopi digiling dan siap untuk diracik oleh penyeduh kopi profesional (seperti si ibu penjual tadi) supaya rasanya lebih nikmat. :D Secangkir kopi Luwak Kediri dapat dinikmati sambil ber-wisata bersama keluarga di kawasan wisata Gunung Kelud - Mancar - Kediri - Jawa Timur dengan biaya :
- Secangkir kopi Luwak Rp.20.000,-
- Tiket Masuk Mobil Rp.2.000,-
- Parkir Mobil Rp.3.000,-
- Tiket Dewasa Rp.10.000,-
- Tiket Anak-anak Rp.8.000,-
Kopi Luwak cocok untuk piknik keluarga kami. Kunjungi kami di Piknik Keluarga di blogspot. Ditulis oleh : Ayawi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H