Mencuri dukungan dari kubu Anies dan Basuki adalah salah satunya. Caranya? Berani menunjukkan dan memamerkan visi dan misinya secara gamblang dan jelas. Caranya? Berhadapan langsung dengan kompetitornya. Caranya? Berani beradu visi dan misi tentu saja dalam suatu event terbuka, kala pendukung Anies, Basuki, Agus dan publik netral, bisa mendengarkan, membandingkan dan mempertimbangkan dengan akal sehat apa yang ditaawarkan.
Keluar dari zona nyaman tersebut tentunya bukan hal yang mudah. Karena alasan itu juga Anda semua tak juga mau keluar dari zona nyaman tersebut, bukan begitu? Jadi jangan langsung menuding Agus sebagai pengecut karena tak juga keluar dari 'zona nyaman'-nya dan memilih menghindari konfrontasi langsung dengan rivalnya. 'Zona nyaman' itu memang sangatlah nyaman, empuk dan aman.
Jadi, jikapun harus keluar dari zona nyaman itu, dibutuhkan kebulatan tekad, persiapan sttrategi yang tepat, kesiapan untuk babak belur, aatau bahkan berdarah-darah, bahkan kemungkinan untuk melepas semua kenyamanan yang dimiliki. Berat bukan?
Jadi, Anda, pemilih pintar DKI Jakarta, mohon dimengerti hal ini. Untuk sementara, bersabarlah untuk bisa mengerti, memahami dan mengetahui apa yang akan direncanakan Agus ke depannya, karena anak pak Susilo Bambang Yudhoyono ini masih berada di zona nyaman, mempersiapkan strategi yang tepat untuk keluar dan menghadapi langsung rivalnya. Mohon bersabar.
Dan bila kesabaran Anda sudah habis, sementara rencana Agus ke depan tak juga terungkap, sementara yang bersangkutan terus berada di zona nyamannya, ya sudah, ga usah dipilih. Gampang kan?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H