Perkembangan terkini
Banyuanyar, Dusun Keramat, Liprak Kulon, RT 07/RW 03. Perkembangan Wisata Sumber Mata Air Perawan atau biasa dikenal OLBEK yang kini masih bertahap dilakukan pembangunan untuk meningkatkan daya tarik wisatawan. Dengan penataan yang berkelanjutan, OLBEK diharapkan menjadi salah satu ikon wisata unggulan di wilayah tersebut.
Pembangunan
Pada saat ini, pembangunan Aula Serbaguna tengah direncanakan. Aula ini akan berfungsi sebagai fasilitas yang dapat digunakan untuk berbagai kegiatan dan acara oleh warga serta pengurus desa. Pembangunan ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat dengan menyediakan tempat yang nyaman dan multifungsi untuk beragam aktivitas sosial, budaya, dan keagamaan.
Perkembangan Fasilitas
Beberapa waktu lampau terdapat berupa fasilitas kamar mandi 5 buah dan kamar ganti 4 buah yang kini hanya memiliki 3 kamar mandi layak pakai dan hampir seluruh kamar ganti tidak bisa digunakan. Hal tersebut dikarenakan membludaknya pengunjung di masa- masa pertama kalinya wisata ini dikenal banyak orang bahkan viral di media sosial. "Atas kerusakan beberapa fasilitas tersebut dikarenakan beberapa pengunjung yang tidak mematuhi tata tertib atau semasa hujan badai angin yang menerpa" ujar Y pedagang di wisata tersebut.
Pengembangan Lahan
Dengan memanfaatkan lahan kosong. Bu Siti Hindun selaku ketua PKK berserta warga pengurus, Melakukan pengolahan lahan sebagai taman. Taman Gizi, taman yang terdapat di wisata tersebut sedang dikembangkan untuk mencari kesempatan menarik banyak wisatawan dengan ditanami berbagai tanaman bunga, sayuran dan bahkan bersedia untuk ditanami buah- buahan. "Taman ini masih dalam pengembangan yang baru saja dibentuk dalam waktu dekat. Dengan taman ini di kemudian hari semua tanaman sayur-sayuran serta buah-buahan yang ditanam akan dibagikan ke warga sekitar dengan harapan meningkatkan gizi anak-anak di usia dini agar terciptanya generasi sehat", ujar bu Siti Hindun.
Peningkatan atau Penurunan Pengunjung
Pengembangan wisata ini awalnya disambut dengan antusiasme tinggi oleh masyarakat. Namun, seiring berjalannya waktu, jumlah pengunjung mulai berkurang dan menjadi tidak menentu, dengan rata-rata kedatangan hanya sekitar 10 hingga 20 orang per hari. Kecuali pada hari Jumat dan Minggu, ketika anak- anak, remaja, pemuda, hingga orang tua datang berkunjung dalam jumlah yang cukup banyak, wisata ini tidak menarik perhatian yang diharapkan.