Gunung Kidul
Apa yang terbesit dalam benak kalian ketika membaca salah satu nama Kabupaten di Daerah Istimewa Yogyakarta tersebut? Aku tebak top 3 jawaban terbanyak ada di pantai, gua, air terjun. Nah kali ini aku bakal spill gimana perjalanan aku bersama teman-temanku ke Pantai Mbuluk.
Pantai Mbuluk tepatnya berada di desa Kemadang di kecamatan Tandjung Sari Kabupaten Gunung Kidul, atau sebelah timur Pantai Baron. Perjalanan memakan waktu kurang lebih dua jam, bisa kurang jika kalian tidak disesatkan oleh Google Maps hehe.Â
Selama perjalanan, kita bakal disuguhkan pemandangan hamparan sawah hijau serta langit biru berseri. Tapi panas matahari begitu menyengat, terlebih aku yang memutuskan untuk menggunakan sweater hitam saat itu, jangan ditiru yaa.
Akhirnya Sampai Juga!
Setelah menempuh jalan Gunung Kidul yang menurutku cukup curam dan berliku akhirnya sampai juga. Ombak di Pantai Mbuluk cenderung tenang karena adanya pembatas berupa dua karang besar yang memecah ombak mampu menjaga dari deburan ombak besar. Untuk tingkat keramaian pengunjung pantai ini lumayan sepi saat itu hanya aku, teman-temanku dan beberapa orang yang berkunjung kesana. Cocok nih buat kalian yang pengen nyari ketenangan!
Setelah beberapa jam perut kami mulai berbunyi, akhirnya kami memutuskan untuk mencari asupan makanan di Pantai Baron. Sekali lagi kami terpesona oleh tampilan Pantai Baron dengan jejeran kapal nelayan serta mercusuar yang makin melengkapi keindahan pantai.Â
Hampir terbuai oleh pemandangan, perut kami kembali berbunyi. Kemudian kami menepi ke salah satu warung makan yang menawarkan berbagai olahan ikan laut. Saat itu pukul tiga sore menandakan bahwa kami harus segera pulang agar di jalan masih kebagian terang sinar matahari.
Perjalanan pulangÂ
Tetap dipandu Google Maps, mengarahkan ke jalan yang berbeda saat berangkat. Menurut kami jalan pulang lebih nyaman untuk dilewati karena cenderung mulus. Sepanjang jalan menuruni Gunung Kidul sembari menonton pemandangan cantik berupa langit yang perlahan berganti dari biru ke jingga sebelum menjadi gelap.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H