Mohon tunggu...
Piggi Cahya Muhamad
Piggi Cahya Muhamad Mohon Tunggu... Lainnya - Digital Marketing

Peace, Equal, Love, Empathy, Respect

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kenapa Netizen Indonesia Doyan Nanya Agama Orang?

31 Mei 2023   10:31 Diperbarui: 31 Mei 2023   10:55 349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Social Media | Sumber Gambar : Unsplash

Dalam era digital seperti sekarang, internet telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Kemajuan teknologi dan kemudahan akses internet memungkinkan siapa pun untuk terhubung dengan orang-orang di seluruh dunia dalam hitungan detik. Namun, ada fenomena menarik yang tampaknya kerap terjadi di dunia maya, terutama di Indonesia. Netizen Indonesia nampak doyan sekali bertanya tentang agama orang lain. Mengapa hal ini begitu umum terjadi?

Faktor Fenomena

Pertanyaan tentang agama seseorang sebenarnya bukanlah hal baru. Di dunia nyata, orang-orang sering kali bertanya tentang agama orang lain dalam upaya untuk lebih memahami keyakinan dan budaya mereka. Namun, di dunia maya, fenomena ini tampaknya menjadi lebih menonjol. Ada beberapa faktor yang dapat menjelaskan fenomena ini.

Pertama, Indonesia sebagai negara dengan beragam suku, budaya, dan agama telah mendorong warganya untuk memiliki rasa keingintahuan yang tinggi terhadap perbedaan. Netizen Indonesia ingin memahami lebih dalam mengenai agama lain karena melihatnya sebagai kesempatan untuk belajar tentang keyakinan yang berbeda. Hal ini sejalan dengan semangat kebhinekaan dan toleransi yang menjadi salah satu pilar bangsa Indonesia.

Selain itu, media sosial juga berperan penting dalam meningkatnya minat netizen Indonesia untuk bertanya tentang agama orang lain. Media sosial seperti Facebook, Instagram, dan Twitter telah menjadi wadah bagi netizen Indonesia untuk berinteraksi dengan orang-orang dari latar belakang yang berbeda, termasuk dalam hal agama. Netizen Indonesia sering kali menggunakan media sosial untuk berbagi pengalaman dan pandangan hidup mereka, termasuk mengenai agama. Hal ini dapat memicu rasa ingin tahu dan ketertarikan netizen lainnya untuk bertanya lebih lanjut.

Manifestasi dan Rasa Keingintahuan

Bahwa bertanya tentang agama orang lain sebenarnya merupakan manifestasi dari semangat keingintahuan yang sehat. Menjalin dialog dan mempelajari keyakinan orang lain adalah cara yang baik untuk memperluas wawasan kita. Namun, tentu saja, cara dan tujuan bertanya haruslah dilakukan dengan baik dan tidak bermaksud untuk menghakimi atau mencampuri kehidupan pribadi seseorang.

Namun, meskipun bertanya tentang agama orang lain dapat memberikan kesempatan belajar yang berharga, kita juga perlu memperhatikan batasan-batasan yang ada. Setiap orang memiliki hak untuk menjaga privasi dan keyakinan pribadinya. Oleh karena itu, penting untuk melakukannya dengan sensitivitas dan hormat. Sebelum bertanya tentang agama orang lain, kita harus mempertimbangkan apakah pertanyaan tersebut relevan dan pantas ditanyakan. Kita juga harus menghormati keputusan orang tersebut jika mereka tidak ingin membahasnya.

Dalam kesimpulannya, fenomena netizen Indonesia yang sering bertanya tentang agama orang lain adalah hasil dari semangat keingintahuan yang positif dan semangat kebhinekaan yang kuat di negara ini. Media sosial juga berperan dalam memperluas wawasan dan memfasilitasi interaksi dengan orang-orang dari latar belakang yang berbeda. Namun, kita harus selalu ingat untuk melakukannya dengan sensitivitas dan hormat terhadap privasi dan keyakinan pribadi orang lain. Dengan begitu, kita dapat menciptakan ruang dialog yang positif dan memperkuat semangat toleransi di dunia maya.

Referensi:

  • Heryanto, A. (2011). Identity and pleasure: The politics of Indonesian screen culture. Springer Science & Business Media.
  • Kusuma, S. A., et al. (2018). Young Indonesians and their religiousness: The role of personality and socialization factors. Journal of Pacific Rim Psychology, 12, e14.
  • Purwanti, T. N. (2019). Freedom of Expression and Interfaith Dialogue in Indonesian Social Media. In Proceedings of the 4th International Conference on Education, Science, and Technology (ICEST 2019) (pp. 311-314). Atlantis Press.
  • Sihotang, N. A. (2018). Religious Tolerance and Intolerance Among Millennial Generation in Yogyakarta. Journal of Social Sciences, 2(2), 113-120.
  • Zamakhsyari, E. (2017). Religiusitas millennial Muslim di media sosial (studi analisis konseptual perilaku millennial Muslim di media sosial Instagram). Journal Communication Spectrum, 7(2), 63-80.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun