Man is given the responsibility to maintain the harmony and integrity of God's created earth
(Bahasa Inggris)
Rubrik "Humaniora" harian Kompas, Rabu (26/4/2023) memuat sebuah artikel berjudul "Catatan Iptek: Â Puasa Emisi untuk Bumi". Refleksi Ahmad Arif ini mau menegaskan sisi lain dari puasa bulan Ramadan 1444-H, yaitu umat Muslim baru saja menyelesaikan puasa selama sebulan, sebagai bagian dari ritual untuk menyucikan tubuh dan jiwa. Kini saatnya umat manusia berpuasa emisi, bukan hanya untuk diri, melainkan untuk seluruh kehidupan di Bumi.Â
Laporan tahunan Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) tentang Keadaan Iklim Global 2022 pada Jumat (21/4/2023) menunjukkan, kekeringan, banjir, dan gelombang panas telah memengaruhi masyarakat di setiap benua. Laporan dikeluarkan sehari menjelang peringatan Hari Bumi pada 22 April. Tahun lalu, kekeringan dahsyat melanda Afrika Timur. Curah hujan di bawah rata-rata dalam lima musim berturut-turut, urutan terpanjang dalam 40 tahun. Sebanyak 2,3 miliar orang rawan pangan, mayoritas di Afrika dan Asia. Di sisi lain, hujan yang memecahkan rekor terjadi pada Juli dan Agustus 2022 menyebabkan banjir besar di Pakistan. Ada lebih dari 1.700 kematian, 33 juta orang terkena dampaknya, dan hampir 8 juta orang mengungsi. Di Eropa, gelombang panas memecahkan rekor selama musim panas.
Menurut KBBI, kata emisi berarti 'pancaran'. Dalam bidang fisika, emisi berarti pemancaran cahaya, panas, atau elektron dari suatu permukaan benda padat atau cair. Secara umum, emisi atau gas buang adalah hasil pembakaran bahan bakar yang berasal dari fosil seperti minyak, gas alam atau pun batubara yang terbuang ke udara. Hal-hal yang mempengaruhinya adalah komposisi, jenis, dan juga ukuran boiler dari bahan bakar yang digunakan. Meningkatnya jumlah kendaraan bermotor memberikan pengaruh yang besar terhadap peningkatan polusi udara. Gas buang sisa kendaraan bermotor yang keluar melalui knalpot berperan besar terhadap pencemaran udara.Â
Ada banyak kandungan zat berbahaya dalam gas buang atau emisi kendaraan terhadap kesehatan, terutama emisi yang berasal dari pembakaran yang tidak sempurna. Gaya hidup manusia, yang menggunakan kendaraan bermotor secara berlebihan, Â bekontribusi sangat signifikan terhadap pemanasan global. Oleh karena itu, perlu ada sikap berpuasa emisi yang dilakukan oleh setiap orang. Berpuasa emisi berarti mengurangi penggunaan kendaraan bermotor sehingga Bumi tidak terus-terus terserang oleh karbon monoksida (CO), karbon dioksida (CO2), nitrogen oksida (NOX), dan hydrocarbon (HC). Di sinilah, manusia diberi tanggung jawab untuk menjaga keserasian dan keutuhan bumi ciptaan Allah.
Manusia diberi tanggung jawab terhadap seluruh  karya ciptaan Tuhan untuk "mengerjakan dan memelihara". Misalnya,  Taman Eden sebagai representasi habitat manusia kala itu, disediakan oleh Allah untuk kepentingan manusia, yaitu dengan cara manusia mengusahakan dan memelihara Taman Eden tersebut. "TUHAN Allah mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu. Lalu TUHAN Allah memberi perintah ini kepada manusia: "Semua pohon dalam taman  ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas, tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati," (Kej 2: 15-17).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H