Mohon tunggu...
Pieter Sanga Lewar
Pieter Sanga Lewar Mohon Tunggu... Guru - Pasfoto resmi

Jenis kelamin laki-laki

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Optimisme Mendidik Anak Bangsa: Memberi Akar dan Sayap Kehidupan

28 Oktober 2020   10:32 Diperbarui: 28 Oktober 2020   10:39 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Ketiga, learning how to do (belajar bagaimana mengerjakan sesuatu). Pendidikan dan pembelajaran formal haruslah mencakup pengalaman melakukan sesuatu, baik pengalaman yang diperoleh secara langsung melalui kegiatan keterampilan di sekolah maupun pengalaman yang diperoleh secara tidak langsung melalui kegiatan membaca buku.

Keempat, learning how to learn (belajar bagaimana belajar). Pendidikan bertujuan (salah satu) menyadarkan peserta didik bahwa pengalaman sendiri saja tidak pernah cukup untuk memberdayakan kehidupan manusia yang begitu kompleks. Artinya, setiap orang harus terus belajar, belajar sepanjang hayat, untuk mengembangkan kemampuan pribadi selaras dengan perkembangan dan tuntutan zaman. Peserta didik dikondisikan untuk terus belajar karena kita belajar bukan untuk ilmu atau pengetahuan, tetapi kita belajar untuk hidup.

Kelima, learning how to live together (belajar bagaimana hidup bersama dengan orang lain). Pendidikan memang seharusnya bertujuan memberikan bekal yang diperlukan dan berguna bagi peserta didik agar dapat hidup sebagai pribadi dan sekaligus anggota suatu masyarakat. 

Artinya, pendidikan  harus memberi "ruang" bagi pembentukan kesadaran bahwa kita hidup dalam dunia pluralitas; pendidikan bertujuan membangun sikap dan mental, pengetahuan dan keterampilan yang berguna bagi kelangsungan dan kemajuan masyarakat; pendidikan menjadi ajang penularan pengalaman bersolidaritas, berdemokrasi, bertanggung jawab, berkreasi, dan bertoleransi terhadap sesama manusia dan dunia sekitar manusia.

Keenam, learning to be religious (belajar untuk menjadi religius). Menjadi religius atau religiositas bukan sekadar menjadi penganut suatu agama tertentu. Religiositas lebih melihat aspek yang ada di dalam lubuk hati; riak getaran nurani pribadi; sikap personal yang menapaskan intimitas jiwa, yaitu cita rasa yang mencakup totalitas (termasuk rasio dan rasa manusiawi) kedalaman pribadi manusia. Dengan kata lain, manusia religius adalah manusia yang berhati nurani serius, saleh, dan teliti dalam pertimbangan batin.

___________

Lampiran Catatan Rujukan 

 

     1Istilah yang dipakai Driyarkara untuk menyebutkan arti pendidikan. Lihat Driyarkara tentang Pendidikan (Yogyakarta: Kanisius, 1980), hlm. 78.

         2Lht. http://www.dpr.go.id/berita/detail/id/25755/t/Peningkatan+Kualitas+

Perguruan+Tinggi+Tantangan+Terbesar+Dunia+Pendidikan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun