Sepuluh hingga duapuluh tahun lalu bermain video game hanya menjadi aktivitas sampingan, baik itu dimainkan oleh orang dewasa maupun anak-anak. Namun, saat ini hobi bermain video game sudah bertransformasi menjadi salah satu perkerjaan yang dapat menghasilkan uang.
Hingga saat ini, aktivitas main game ini mulai disebut dengan e-sports atau electronic sports. Awalnya e-sport hanya dapat dimainkan melalui Play Station atau Personal Computer, seiring berjalannya waktu dan kemajuan teknologi saat ini e-sport dapat di mainkan melalui smartphone.
Perkembangan e-sport sendiri mulai di akui di Indonesia sejak diadakannya event olahraga terbesar se-Asia, yakni Asian Games 2018 yang menyertakan beberapa e-sport didalamnya.Â
Indonesia sendiri banyak sekali menghasilkan pro gamers khususnya di game Mobile Legend. Dari game Mobile Legend ini menghasilkan anak-anak muda berbakat yang sudah mampu menghasilkan uang yang bukan sedikit. Mulai dari membuka YouTube Channel hingga bergabung dengan tim-tim profesional.
Anak-anak muda ini kian memotivasi banyak anak muda lainnya hingga terjun kedunia e-sport dan salah satu diantaranya adalah Jess No Limit. Jess No Limit merupakan salah satu pro-gamer yang mempunyai penghasilan tertinggi, yaitu hingga miliaran rupiah perbulannya.
Saat ini Indonesia menjadi salah satu negara paling ditakuti di beberapa game tertentu dan kian menunjukan bakat-bakat muda lainnya. Beberapa sekolah yang ada di ibukota juga mulai menerapkan kurikulum berbasis e-sport.
Namun, dibalik prestasi-prestasi tersebut banyak juga menimbulkan dampat negatif untuk anak-anak muda. Dimana mereka menjadikan game ini sebagai hal yang utama sehingga melupakan prioritas mereka, menjadi malas dan mengalami ketergantungan berlebihan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H