Mohon tunggu...
Piere Barutu
Piere Barutu Mohon Tunggu... Administrasi - Citizen Journalism

Email : pierebarutu@gmail.com .

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Setiap Pagi Dokter dan Perawat Berdoa untuk Pasien

19 September 2012   20:53 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:12 1301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_199819" align="aligncenter" width="574" caption="Aula RS PGI Cikini Jakarta Pusat, Photo oleh Piere Barutu"][/caption]

Setelah mendapatkan informasi jelas hasil pemeriksaan laboratorium, maka saya di minta untuk segera membawa isteri menjalani rawat inap, dengan sangat tergesa – gesa saya membawanya yang dalam kondisi lemah dan demam tinggi  dibantu  anggota keluarga lainnya.

Kejadian ini terjadi1 tahun yang lalu, saat itu hari sudah menjelang tengah malam, segera kami menuju unit pelayanan gawat darurat RS PGI Cikini dengan sigap para petugas membaringkan dan memberikan perawatan, sementara saya menuju bagian pendaftaran administrasi, dalam hati saya cukup terkesan dengan reaksi mereka menyikapi kehadiran pasien baru.

Dua orang ibu yang bertugas shift malam saat itu menyapa dengan ramah lalu menanyakan riwayat penyakit yang diderita, dengan segera saya memberikan hasil pemeriksaan laboratorium tentang adanya gejala demam berdarah, beruntung kantor tempat saya bekerja memberikan fasilitas kesehatan kepada seluruh anggota keluarga jika membutuhkan pelayanan medis ke rumah sakit ini, sehingga malam itu dengan hanya menunjukkan kartu pegawai, kurang lebih setengah jam kami sudah dihantar ke kamar rawat inap.

Suasana sejuk pagi di RS PGI Cikini Jakarta Pusat, kicauan burung dan pemandangan taman hijau yang terawat menghampar membuat kepanikan semalam yang kami lalui serasa sirna, di ruang jaga dokter dan para perawat saya mendengar sayup – sayup mereka sedang berdoa menaikkan pujian syukur mohon bimbingan Tuhan Yang Maha Kuasa menyertai pelayanan mereka serta memberikan kesembuhan bagi para pasien yang sedang dirawat, setelah selesai berdoa mereka segera kembali bertugas dengan muka yang berseri – seri menyapa keluarga dan pasien, hampir seminggu isteri saya ditangani oleh Ibu Dokter br Panjaitanyang adalah spesialis penyakit dalam, sempat saya kira beliau adalah Ibu Sri Mulyani, mantan Menteri Keuangan, karena sangat mirip wajahnya, gurauan itu sempat saya katakan pada beliau saat berkenalan.

[caption id="attachment_199826" align="aligncenter" width="388" caption="Dokter RS PGI Cikini, Photo oleh Piere Barutu"]

13480603941384934570
13480603941384934570
[/caption]

Keluarga yang datang menjenguk  ada memberikan  obat – obatan diluar anjuran dokter yang menurut mereka dapat segera menaikkan trombosit tetapi saya di bisiki supaya tidak boleh terlihat dokter kalau ketahuan nanti kemungkinan akan dimarahi, namun karena lupa setelah meminum ramuan tersebut tidak segera membersihkan gelas, dokter yang melihat sambil melirik mengatakan, habis minum itu ya ? tanpa marah.

Ramah tamah, pelayanan serta fasilitas rumah sakit ini patut dijadikan contoh tidak terlihat mewah tetapi para pasien menjadi nyaman, terbantu dalam proses kesembuhannya. Mereka pun dalam memberikan obat – obatan selalu mengajak kami berdialog, jika pasien merasa reaksi obat membuat tidak nyaman, mereka segera mendiskusikan kembali kepada keluarga bila perlu setelah persetujuan akan mengganti obat tersebut.

[caption id="attachment_199833" align="aligncenter" width="473" caption="Fasilitas kantin RS PGI Cikini yang bersih, Photo oleh Piere Barutu"]

13480622681132505970
13480622681132505970
[/caption]

Rumah sakit ini juga memiliki pengaturan jam besuk yang disiplin serta petugas keamanan memadai, hari minggu yang lalu rumah sakit PGI Cikini terlihat sedang merenovasi sebagian gedungnya, harapan saya semoga tidak mengubah arsitektur tempo dulu yang menjadi ciri khas peninggalan Raden Saleh

MERDEKA !!!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun