Ki Hadjar Dewantara merupakan salah satu tokoh nasional yang dikenal sebagai Bapak Pendidikan Nasional Indonesia. Beliau memiliki kontribusi besar terhadap Pendidikan Indonesia, salah satunya dengan merumuskan sistem pendidikan nasional yang berlandaskan budaya dan karakter bangsa Indonesia, serta mengutamakan kesejahteraan masyarakat. Selain hal tersebut, beliau juga dikenal dengan semboyan "Ing Ngarso Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karso, Tut Wuri Handayani" yang memiliki arti penting dalam membimbing generasi muda menuju masa depan yang lebih baik. Namun demikian, selain semboyan tersebut, Ki Hadjar Dewantara juga mengembangkan konsep manajemen yang dikenal dengan nama Trikon, yang dapat diterapkan di berbagai sektor, termasuk dalam dunia pendidikan.
Konsep Manajemen Trikon itu sendiri, terdiri dari tiga teori utama yang saling mendukung untuk menciptakan sistem yang efektif dan efisien:
Teori Continuous berarti melakukan perbaikan atau peningkatan secara berkesinambungan. Dalam manajemen, ini berarti pemimpin harus selalu mendorong perbaikan terus-menerus agar kinerja organisasi semakin baik dan relevan dengan perkembangan zaman.
Teori Konvergen berarti menyatukan berbagai elemen atau strategi untuk mencapai satu tujuan yang sama. Dalam konteks manajemen, hal ini mengarah pada penyatuan berbagai aspek seperti teknologi, bisnis, dan kepemimpinan yang harus bekerja sinergis untuk mencapai tujuan organisasi.
Teori Konsentris berarti fokus pada inti atau pusat dari suatu hal. Dalam manajemen, ini artinya organisasi atau pemimpin harus selalu berpegang pada inti misi atau tujuan yang telah ditetapkan, tanpa terpengaruh oleh faktor eksternal yang tidak relevan.
Berdasarkan teori-teori tersebut, penerapan konsep manajemen Trikon di dalam dunia Pendidikan, yaitu di SMKN 1 Kokap dapat dilihat dalam berbagai aspek. Pada prinsip continuous, sekolah ini menerapkan evaluasi dan refleksi yang berkelanjutan dalam setiap program sekolah dan pembelajaran. Hal ini memastikan bahwa proses pendidikan tetap berjalan dengan kualitas yang semakin meningkat seiring waktu.
Pada prinsip konvergen, SMKN 1 Kokap menyatukan berbagai elemen pendukung, mulai dari tenaga pengajar, orang tua, hingga masyarakat sekitar, serta mengintegrasikan berbagai inovasi dan sumber daya yang relevan tanpa mengabaikan identitas sekolah, dalam mencapai tujuan pendidikan yang sama. Kerjasama yang harmonis antara pihak-pihak terkait membantu menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan siswa secara optimal.
Sedangkan dalam prinsip konsentris, SMKN 1 Kokap selalu fokus pada pengembangan karakter dan kompetensi siswa, sesuai dengan visi sekolah yaitu Unggul, Profesional, Berbudaya. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun banyak hal yang perlu diperhatikan dalam dunia pendidikan, namun tujuan utama tetap pada pengembangan potensi siswa yang berkelanjutan dan sesuai dengan kebutuhan masa depan.
Dengan penerapan konsep Trikon ini, SMKN 1 Kokap dapat terus berkembang menjadi sekolah yang mampu menghasilkan lulusan yang berkualitas dan siap menghadapi tantangan di masa depan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H