Mohon tunggu...
Piccolo
Piccolo Mohon Tunggu... Hoteliers - Orang biasa

Cuma seorang ibu biasa

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bola Lampu Putus

24 Juli 2021   21:39 Diperbarui: 24 Juli 2021   21:40 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ada bola lampu putus menggantung di tengah ruang
Tepat di atas meja ruang tengah tempat kau biasa menikmati kopi buatan jari-jariku yang kau sebuat kelingking semua
Gelap tak tergantikan
Jika malam tiba, aku hanya bisa berjalan meraba
Lutut dan tulang keringku berulang terantuk, dan membiru
Aku tak punya tangga untuk mendaki, bola lampu itu terlalu tinggi jika harus kuraih dengan tanganku
Terpaksa!!!!
Aku biarkan tiap malamku diisi hitam
Ada kursi kosong tepat di ruang tengah
Kursi yang biasa kau duduki sambil mengusap keningku yang sandar di dadamu yang nyaman
Sudah tebal dengan debu, dan laba-laba betina yang menganyam jaring salju
Ada cangkir keramik kosong di atas meja
Bekas bibirmu masih menempel di sana
Ada aku
Menatap semua seperti menonton video yang kuulang-ulang
Kuulang
Agar aku tak sampai lupa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun