Mohon tunggu...
Piccolo
Piccolo Mohon Tunggu... Hoteliers - Orang biasa

Cuma seorang ibu biasa

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sarapan Rindu Pagi Ini

11 April 2021   09:08 Diperbarui: 11 April 2021   11:05 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Pagi ini sarapan rindu

Menu utama setelah kau memilih untuk meninggalkan ruang utama hatikuSudah tak bertuan berpenghuni di dalam sana, kubiarkan kosong sejak kau kemasi semua sisa potret kenangan
Kutinggalkan kunci di pot bunga depan pintu

Kalau-kalau kau pulang, tak perlu mengetuk riuh
Aku biarkan pekarangan rumah ditumbuhi lalang hingga tinggi, aku belum berminat mencabutinya
Untung saja tak ada yang menjual gulma, biar kubeli beberapa ikat untuk kutanam serta

Biar nanti kalau kau pulang, kita bisa berkebun ulang
Pagi ini sarapan rindu
Duduk di teras rumah sambil menyeruput kopi pekat tanpa gula

Melatih lidah mengecap pahit, sambil kutarik dalam-dalam cerutu yang kubakar
Hening dipecah suara bising mesin rotary
Kunikmati pedih dari tiap gores, kujilati darah yang menetes
Maaf aku tak meminta ijinku untuk menjadikanmu keabadian untukku

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun