Mohon tunggu...
Piccolo
Piccolo Mohon Tunggu... Hoteliers - Orang biasa

Cuma seorang ibu biasa

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pesan yang Tak Terbaca

15 Januari 2021   23:51 Diperbarui: 15 Januari 2021   23:58 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pesan apa yang sebenarnya ingin kau sampaikan
Kenapa kode yang kau kirimkan, membuat nalarku semakin kalut membaca maksudmu
Bukankah lebih sederhana jika diucapkan?
Marahmu yang mana yang ingin kau tunjukkan
Sedihmu yang mana yang sedang kau sisipkan sampai mata ini menangis tanpa sadar
Ayolah,
Bukankah lebih baik jika kita sepaham?
Aku ini hanya seorang anak siaga yang tak pandai bermain morse
Aku masih ingat hangatnya jari-jarimu yang mengisi ruang kosong diantara jari-jariku semalam lewat mimpi
Jelas berbeda dengan tangan pucatku yang dingin
Nafasmu hangat, pelan-pelan menaikkan suhu tubuhku dan balok es yang mengelilinginya
Tapi bisakah kau hidupkan kembali yang sudah lama mati?

Medan, 15 Januari 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun