Kita sampai di tempat terakhir untuk memandang jiwa-jiwa rehat sejenak, melepas penat duniawi yang dipanggul berjam-jam tanpa boleh lelah.
sejenak saja….
Segala topeng dilepas sudah, biarkan malam mencumbu setiap jiwa yang telanjang, membawanya menari-nari di atas bulan purnama.
Hanya pada saat itulah mereka lepas dari perangkap kemunafikan untuk mengecup damai hakiki.
Hanya pada saat itulah mereka melepas kefanaan untuk mencicipi keabadian bila Sang Tuan memanggil pulang.
.
Mungkin pagi akan datang membuyarkan kontemplasi indah ini, memaksa setiap kuk terpasang dan setiap topeng dikenakan kembali.
Tapi saat siklus bumi paripurna, setiap potongan kontemplasi akan kembali dirangkaikan
keping demi keping.
.
Lalu kita sampai di tempat terakhir untuk menghitung setiap siklus yang kita habiskan untuk bersyukur dan mengutuk kehidupan.
sejenak saja
selagi kita masih diberi kesempatan….
_______________________________________
Makassar, ujung malam gambar dari: layoursparks.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H