Gorad menghampiri Cheffez di sebelah selatan istana. Saat ini Cheffez sedang duduk santai sambil menikmati cerutu buatan Kimses, pabrik penghasil cerutu terbesar di neraka. Konon, cerutu buatannya menggunakan inti hati manusia-manusia penyebar hoax, murni tanpa oplosan.
“Apa kabarmu, Gorad…”
Cheffez menegur pertama kali. Tanduk peraknya berpendar tanda perhatiannya sedang teralih. Gorad duduk dengan lesu di hadapan Cheffez.
“Panglima baru saja memintaku meninggalkan timur tengah, kawan. Dia akan mengirim Ozs, anak baru itu untuk menggantikan posisiku.”
Cheffez tersenyum sinis lalu meletakkan cerutunya.
“Sudah kuduga. Aku pernah bilang bukan, akhir-akhir ini kamu semakin lemah…”
“Jangan mulai… “
Cheffez terdiam, lalu mengisap kembali cerutunya.
“Panglima menyuruhku memilih salah satu negara di Eropa timur. Dia mengancam akan mengembalikanku jadi setan rendahan, jika aku gagal lagi. Padahal Eropa timur bukan tempat yang mudah.”
“Hmm begitu,” Cheffez mengangguk-angguk. “...lalu apa yang bisa kubantu?”
“Sebenarnya… aku kemari untuk menanyakan sesuatu. Jika kamu tidak keberatan, bagaimana kalau kita bertukar negara?”
Cheffez sedikit terkejut.