Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Mimpi Pelukis Waktu

28 April 2017   07:44 Diperbarui: 28 April 2017   17:00 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gambar dari: https://sites.google.com/a/springfield.k12.or.us/tmsjournal15a/abstract-art

Kulukis tubuhmu di kanvas waktu
warna-warna dan gradasi
gurat-gurat tipis tebal menyerasi
pinggang, mata, bibir, dagu.

Kamu menolak kupuja sempurna
jadi kutorehkan garis-garis samar di sana
untuk samarkan pesona.

Setelah purna
lukisan itu ku gulung rapi dan kujual setengah jiwa
pada pemilik kehidupan
berharap Dia menukarnya dengan tubuh yang sebenarnya.

Lalu aku
mengecup masa depan dengan mengecup bibirmu
merasakan surga dengan menggenggam tanganmu
memeluk tubuhmu sampai menua bersama.

Lalu aku beri lagi setengah jiwa kepada-Nya
kali ini cuma-cuma. 

---

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun