Biarlah…
kawah Candradimuka sudah terlalu lama menggelegak
dia harus meletuskan lahar panas
atau jadi dingin sama sekali
agar tenteram tanah pertiwi.
Kini saatnya menguji angka dua.
Seperti logam yang ditempa api membara
manusia ditempa dengan derita.
Entah derita karena diri sendiri atau orang lain
manusia semakin memurnikan diri
atau leleh jadi abu
Biarlah…
buah terbaik pun harus mati dan jatuh ke tanah
untuk tumbuhkan buah terbaik lainnya.
---
kota daeng, 9 Mei 2017
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H