Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menjejak Kenangan

23 Februari 2017   21:58 Diperbarui: 23 Februari 2017   22:27 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gambar dari: www.shutterstock.com

Menjejak kenangan
seperti merengkuh bayangan
hanya bisa memandang tak bisa menyentuh
hanya bisa memanggil tapi kian menjauh.

Binar mata teduh
genggaman lembut
rambut beraroma melati
embusan cinta setajam belati.

Dirimu seperti panorama
yang dilukis masa lalu di atas telaga
aku hanya bisa memandang tak bisa menyentuh
atau panorama buyar jadi riak luruh.

Bahkan senyummu
telah jadi milik waktu
sampai harus kukunci rapat
sunggingan terakhir yang tersisa
dalam peti bisu
lalu membuang kuncinya di dasar kalbu.

Menjejak kenangan
seperti menyibak tirai malam
keindahan hanya sepotong jalan
lalu dibuyarkan pagi diam.

Aku pun meneruskan hari
terjebak masa kini.

---

kota daeng, 23 Februari 2017

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun