Sejauh ini perayaan Natal tahun 2016 berlangsung kondusif. Suasana yang positif ini tentu bisa terjadi karena peranan pemerintah baik pusat maupun daerah, Kepolisian RI, semua pihak-pihak yang turut ambil bagian dan masyarakat sendiri. Hal ini patut kita syukuri bersama karena beberapa waktu terakhir kita melihat ada peristiwa-peristiwa tertentu yang bisa menjadi indikasi adanya upaya untuk memecah belah suasana kerukunan antar umat beragama di tanah air.
Secara khusus kita harus memberi apresiasi atas komitmen dari pemerintah pusat maupun daerah untuk mewujudkan perayaan Natal yang damai dan kondusif. Salah satu contoh pemimpin masyarakat yang menujukkan komitmen ini adalah Wali Kota Parepare, Bapak H. Taufan Pawe, S.H, M.H.
Sebagai bentuk perhatian kepada umat kristiani, pada malam Natal tanggal 24 Desember kemarin, Bapak Wali Kota bersama jajaran menyambangi gereja Katolik St. Petrus Rasul Parepare sebelum misa malam Natal dimulai. Beliau hadir untuk menyapa umat Katolik dan menyampaikan harapan-harapan selaku pemerintah setempat.
Kedatangan Bapak Wali Kota disambut dengan hangat oleh pastor paroki, Pastor Antonius Sarunggaga, Pr., bersama tokoh-tokoh umat.
Bapak Wali Kota membuka sambutannya dengan sedikit bernostalgia. Beliau bercerita sejak kecil sudah sangat akrab dengan teman-teman nasrani pada saat mengenyam pendidikan tingkat pertama di sekolah Kristen. Ini juga membuat beliau mengenal ajaran-ajaran Kristus yang diimani oleh orang-orang kristiani tentang perdamaian dan cinta kasih. Beliau juga mengetahui ajaran bahwa setiap pengikut Kristus harus menjadi umat sekaligus warga negara yang baik.
Setelah itu Pak Wali Kota meneruskan kata-kata sambutannya dengan menegaskan peran pemerintah di tengah masyarakat beragama. Beliau memberikan sambutan selama kurang lebih 15 menit. Pokok sambutan yang bisa saya tangkap adalah penegasan bahwa kehadirannya bersama jajaran di tempat itu merupakan representasi dari pemerintah untuk memastikan setiap umat beragama merasa terayomi.
Tidak boleh ada masyarakat yang merasa termarjinalkan di tengah-tengah derap pembangunan. Oleh karena itu pemerintah harus memastikan setiap warganya dapat menjalankan ibadah dengan tentram karena menjalankan ibadah adalah salah satu bagian dari kehidupan berbangsa dan bernegara yang sehat.
Beliau juga tidak lupa menyampaikan harapan-harapan kepada segenap umat. Beliau memang beberapa kali menekankan kalau Parepare adalah kota yang sudah begitu plural dengan kehadiran berbagai macam suku dan agama. Oleh karena itu beliau mengimbau kepada umat sekalian agar tidak mudah terpecah belah oleh aneka perbedaan tersebut. Dengan demikian, umat Katolik sebagaimana juga anggota masyarakat yang lain dapat berkontribusi lebih baik membangun kota tercinta menjadi lebih maju lagi.
Pada akhir sambutannya Pak Wali Kota menyampaikan ucapan selamat Natal dan berharap seluruh umat dapat memaknai perayaan Natal kali ini untuk membangun kehidupan yang lebih baik lagi.
Statement Pak Wali Kota pun disambut hangat dengan aplaus meriah dari segenap umat yang hadir. Sebelum meninggalkan lokasi gereja, Pak Wali Kota pun menyempatkan diri untuk berfoto bersama pastor paroki dan beberapa tokoh umat yang hadir.
Jika diperhatikan, statement Pak Wali Kota tersebut memang cukup menyejukkan di tengah-tengah tingginya suhu politik tanah air yang akhir-akhir ini ikut menyeret keagamaan di dalamnya. Tidak ada sedikitpun kesan ada dikotomi mayoritas-minoritas dalam sambutannya. Dan seperti inilah seharusnya kiat seorang pemimpin yang ingin membangun kota atau daerah masing-masing. Semua golongan harus digandeng tanpa membeda-bedakan satu sama lain.