Bedu adalah seorang staf cleaning service di sebuah Sekolah Internasional. Belakangan ini dia jadi uring-uringan. Gara-gara berita pelecehan seksual di JIS yang bikin heboh, mereka juga jadi ikut-ikutan kena imbasnya.
Hari-hari belakangan ini, manajemen sekolah intens sekali mengawasi gerak-gerik setiap staf cleaning service terutama staf pria. Tempat-tempat yang biasa dilewati Bedu dan kawan-kawan seprofesinya sampai dipasangi CCTV, mulai dari dapur, koridor sekolah, gudang, tempat penyimpanan, tangki air, sampai kantin sekolah tempat mereka biasa nongkrong pun ikut-ikutan pakai CCTV juga. Tak cukup sampai disitu, sekuriti alias satpam pun biasa memantau atau mengikuti gerak-gerik mereka.
Lama-lama Bedu hampir stress dicurigai sedemikian rupa, lalu curhat sama istrinya.
“Beb, aku sudah gak tahan kerja. Manajemen sekolah udah kelewatan, kita udah dicurigai kayak teroris saja! Gimana kalau aku cari kerjaan lain saja?”
“Duuh, beeeb. Mau cari kerjaan dimana lagi? Syukur-syukur tuh kamu cuman tamat SMP dapat gaji gede gitu. Udah, coba tabah dulu. Setiap kerjaan kan emang pasti ada cobaannya,” nasihat istrinya.
Bedu pun manggut-manggut.
Keesokan harinya dia pun masuk kerja seperti biasa. Sorot mata curiga dari manajemen, sekuriti dan CCTV coba untuk diacuhkannya.
Siang itu dia dapat tugas membersihkan toilet gedung olahraga. Kebetulan saat itu suasana gedung sedang lengang karena tidak ada murid yang menggunakan fasilitas tersebut. Tapi yang bikin dia heran, seorang sekuriti bertampang sangar dan berkumis tebal sejak tadi mengawasi gerak-geriknya.
Sambil mengepel lantai koridor toilet, dia pun celingak-celinguk untuk melihat siapa tahu ada murid yang nyasar di sekitar situ sampai pak satpam nampak siaga satu. Tapi nihil.
Mungkin melihat gelagat Bedu yang mencurigakan, pak Satpam pun mendekat. Bedu terkejut karena tahu-tahu Satpam itu ada di belakangnya sambil berpangku tangan. Bedu pun berusaha keras tersenyum ramah pada pak Satpam.
Diluar dugaan pak Satpam pun tersenyum, lalu setengah berlari mendekap Bedu.
“.....kamu suka ma aku kaaan?” desah pak Satpam dengan aksen tante girang yang bikin Bedu ampir muntah.
“A...aku...??!!!”
“Iya, gak usah pura-pura. Berapa hari ini, aku lihat kamu merhatiin aku terus....,”
Bedu berteriak histeris, melepaskan dirinya dari tangan kekar pak Satpam dan lari tunggang langgang.
“Eh, cin! Mau kemanaa, Ciiiinnnn!!!???”
Pak Satpam pun ikutan berlari. Karena fisiknya lebih terlatih dari Bedu, dia pun dapat dengan mudah menangkap kembali buruannya.
Wah, adegan berikutnya gak usah dipaparkan deh. Kita turut prihatin saja sama nasih Bedu.
Salam ngakak (PG)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H