Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kenangan Masih Betah Bertamu

10 Februari 2017   16:17 Diperbarui: 10 Februari 2017   16:25 414
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gambar dari: https://www.artmajeur.com

Kenangan datang dalam rupa malam tanpa purnama
biaskan cahaya bintang-bintang dari masa lalu
langit dan bumi membisu
udara membeku

Lelaki itu
lelaki yang menyeret bayang-bayang keheningan ke balik pintu
membius dirinya dengan aroma kopi dan tembakau
memburamkan kaca mata dengan pekatnya rindu.

Gurat-gurat usia pada wajah hadirkan sesal dalam
bahkan keabadian pun takkan mampu kubur cinta sedemikian dalam

Dia masih percaya cinta selalu temukan akhir kisah terbaik
tapi
malam tidak akan pernah sama lagi.

Wanita itu
wanita yang kehilangan bayang-bayang keheningan dari masa lalu
membius dirinya dengan senyap bisu
sembari merajut benang merah, abu-abu dan biru
seperti menjahit hati yang kena sembilu

Dia tidak ingin kenangan sesakkan paru-paru
seperti gurat usia gerogoti kalbu

Tapi kenangan tak hendak pergi
masih betah bertamu
dalam rupa malam tanpa purnama
dan bintang-bintang tanpa cahaya

---



kota daeng, 10 Februari 2017

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun