Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hadiah yang Berdetak

1 Februari 2015   03:08 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:01 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1422709507928036355

Sang Pencipta memberi hadiah lebih dari yang kita butuhkan.

Hadiah itu

berdetik

berdetak

berdenyut

mengikuti setiap hentakan irama hidup kita.

.

Sayangnya, kita selalu merasa hadiah itu terlalu tipis, sehingga jadi terlalu pelit menggunakannya, jadi terlalu enggan membaginya bahkan dengan orang-orang terkasih.

.

Padahal di luar sadar kita sering memboroskannya, membiarkannya begitu saja dilahap egoisme yang hadir dalam wajah

konflik

hiburan tak sehat

apatisme

kejahatan terselubung

pergunjingan

dengki

amarah.

.

Tapi denyut waktu juga bukan dewa yang harus  kita sembah, juga bukan algojo yang harus ditakuti.

Dia hanya kurir untuk menghadirkan pesan-pesan dari masa lalu di ruang kalbu kita, sekaligus rasi bintang untuk memandu bahtera kehidupan berlayar menuju masa yang akan datang.

.

Kita hanya perlu bernapas seperti  mengikuti naluri kemanusiaan kita

dan waktu akan berdenyut mengikuti peredaran darah kita.

.

Percayalah, kita selalu punya lebih dari cukup, jika kita memaknai setiap detik yang diberikan Sang Pencipta.

__________________________

gambar dari: dreamstime.com

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun