Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Your Account Is Suspended

17 Januari 2017   18:57 Diperbarui: 17 Januari 2017   19:19 373
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gambar dari: steemit.com

Kamar kost itu berbau pengap, tapi Gus kelihatan tidak peduli.

Setelah sebatang rokok habis, dia membuka laptopnya lalu mulai memerhatikan satu per satu akun sosial media yang terpampang. Sebatang rokok penghabisan dikeluarkan lagi dari bungkusnya.

Hashtag yang trending tidak banyak berubah sejak siang tadi.

Handphone-nya berbunyi.

“Iya, Bang…,” sapanya pada si penelpon. “Beres, Bang.”

Percakapan terputus. Gus lalu memantik korek api, membakar ujung rokoknya dan meninggalkannya di atas asbak.

Di atas tempat tidur, ada 12 handphone android yang sedang online. Satu per satu digarapnya. Dia baru saja dapat order hashtag baru juga kicauan-kicauan untuk menyerang salah satu akun.

Gus tahu pekerjaannya itu tidak benar. Tapi rokok harus tetap mengepul dan seminggu sekali dia mesti menyumbat mulut pacarnya di tempat makan mewah.

Setelah melaksanakan job, sebatang rokok kembali digeluti dengan nikmat. Layar laptop telah berganti dengan screensaver cewek setengah telanjang tertelungkup di atas motor gede. Teleponnya berbunyi lagi.

“Ada apa lagi, Bang? Hah! Tidak bisa diakses?”

Gus membelalak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun