Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Catatan Kecil Pemikul Lettoan

28 Januari 2016   17:44 Diperbarui: 29 Januari 2016   04:34 393
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Iring-iringan Lettoan dari Kantor Rembon. Gambar: dokpri

Jarum jam mulai bergerak menuju angka sebelas. Walaupun daerah Mandetek Toraja terletak di dataran tinggi pegunungan, terik sinar matahari di siang hari tetap saja terasa membakar permukaan kulit.

Saya bersama beberapa kawan kantor tengah larut dalam keriaan pemberkatan sekaligus peresmian Kantor Pusat Koperasi CU (Credit Union) Sauan Sibarrung, Koperasi terbesar di Sulawesi Selatan. Rangkaian acara hari ini diawali dengan Misa Syukur yang dipimpin oleh Uskup Agung Keuskupan Agung Makassar. Setelah Misa, acara dilanjutkan dengan arak-arakan Lettoan, sebuah tradisi khas masyarakat Toraja. Prosesi ini biasanya diadakan sebagai ungkapan syukur atas selesainya pembangunan rumah.

Lettoan sendiri adalah miniatur Tongkonan berbahan dasar bambu yang biasanya diisi babi yang masih hidup. Lettoan dibuat sedemikian rupa agar dapat ditandu oleh 4-8 orang atau lebih dan diarak menuju ke rumah tempat hajatan diselenggarakan. Sambil mengarak, orang-orang yang ditugaskan menandu acap kali mengguncang Lettoan keras-keras sambil berpekik menandakan kegembiraan.

Untuk hajatan yang terjadi di tengah masyarakat, Setiap Lettoan biasanya mewakili satu rumpun keluarga atau satu dusun. Pada saat iring-iringan, Lettoan berada paling depan diikuti oleh rombongan rumpun keluarga atau warga dusun yang akan ikut menghadiri acara syukuran tersebut.

Namun karena kali ini temanya adalah syukuran peresmian gedung Kantor Pusat, maka setiap Lettoan yang diarak mewakili kantor-kantor cabang koperasi CU Sauan Sibarrung. Credit Union kami diundang khusus   pada acara ini sebagai Credit Union “tetangga”, sehingga kami juga punya satu Lettoan sendiri. Ada sekitar 15 Lettoan yang akan diarak.

Mendekati pukul 11 siang, prosesi perarakan Lettoan pun dimulai. Lettoan kami berada pada urutan ke empat. Lettoan kami dibuat sederhana saja sehingga hanya butuh empat orang untuk memikulnya. Saya bersama tiga kawan kantor lelaki pun dengan sigap memikul dan mengarak Lettoan tersebut. Beberapa teman kantor lainnya berada di depan kami sambil membawa spanduk nama kantor, sisa rombongan mengekor di belakang.

[caption caption="Berpose dulu di depan Lettoan sambil menunggu komando selanjutnya. Gambar: dokpri"]

[/caption]

Sebenarnya bobot Lettoan-nya tidak berat-berat amat. Namun karena kami harus menempuh jarak sekitar 300-an meter dari tempat start sampai di kompleks kantor baru, dan harus berjalan pelan menyesuaikan irama berjalan dengan rombongan Lettoan sebelumnya, lama kelamaan bahu mulai terasa pegal. Peluh pun tak terasa mulai bercucuran.

Namun lelah itu menjadi  tidak terlalu terasa kami semua larut dalam kegembiraan bersama ribuan anggota Koperasi CU Sauan Sibarrung yang ikut hadir.

Lettoan-lettoan diarak memasuki halaman kantor dan melintas di teras depan kantor sebelum kemudian dibawa menuju ke halaman belakang untuk kemudian diletakkan pada areal khusus tempat Lettoan-lettoan diletakkan. Panitia yang lain sudah siap untuk mengeksekusi isi Lettoan yang kemudian digunakan untuk lelang dan melengkapi hidangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun