Cerita sebelumnya: [Basalto Terakhir] Haluan Berubah
----
Jika para guru terbagi menjadi dua pihak, yang setuju dan tidak dengan kebijakan baru raja Basalto, para tua-tua sihir yang menjadi penasehat kerajaan seluruhnya tidak setuju. Mereka sangat menghormati mendiang Guru Shandong dan mereka yakin jika masih hidup, guru besar itu juga tidak akan setuju. Maka barisan penasehat kerajaan yang lama pun mengundurkan diri, sehingga raja harus mengangkat penasehat kerajaan baru yang sejalan dengannya.
Merpati pos dari kawan-kawannya Emerald, Ruby dan Ametys, berdatangan. Mereka ingin tahu apa yang sedang direncanakan oleh Basalto dengan menambah besar-besaran jumlah prajurit. Mereka juga memberi saran agar Basalto mengembalikan keadaan kerajaan seperti semula, agar keadaan tenang seperti sedia kala.
Tetapi Basalto membalas surat-surat mereka dengan dengan mengatakan tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Dia hanya ingin agar banyak kaum sihir muda yang meneruskan ilmu sihir pertahanan diri yang dikuasainya. Salah satu caranya adalah dengan berlatih dan menjadi prajurit kerajaan.
Tetapi tak lama kemudian yang dikhawatirkan banyak orang benar-benar terjadi.
Terjadi serangan dari prajurit Basalto kepada manusia non-sihir, prajurit kerajaan Amenthop, di daerah paling utara kerajaan. Memang bukan serangan besar dan hanya menimpa beberapa prajurit kerajaan tetangga itu. Para prajurit, Basalto melakukan serangan karena merasa terancam dengan kehadiran prajurit-prajurit kerajaan Amenthop yang bersikeras tidak mau beranjak dari sejumlah lahan perkebunan anggur yang terletak di perbatasan.
Perkebunan anggur itu memang terletak di wilayah kerajaan Basalto, namun perkebunan itu adalah hibah dari guru Shandong semasa muda dulu. Saat itu kerajaan Amenthop baru saja bangkit dari keterpurukan akibat perang berkepanjangan. Hibah dari guru Shandong itu adalah tanda perdamaian sekaligus cara guru Shandong menolong perekonomian kerajaan Amenthop.
Prajurit Basalto menyerang dengan sihir api, sehingga mengakibatkan dua orang prajurit kerajaan Amenthop mengalami luka bakar akut.
Kabar itu memicu kehawatiran lebih lanjut. Pemimpin kerajaan lain di sekitar kerajaan Amenthop meminta raja Dursoil, raja kerajaan Amenthop untuk tetap tenang menganggapi musibah kecil itu.
Beberapa hari kemudian, Emerald juga tahu-tahu sudah muncul di istana Basalto untuk mengingatkan kawannya itu agar tidak memicu perselisihan lebih lanjut atau perdamaian yang sudah dibangun bertahun-tahun ini hilang begitu saja seperti bangunan yang diruntuhkan.