[caption caption="Ilustrasi gambar dari: www.123rf.com"][/caption]
Cerita sebelumnya: [Basalto Terakhir] Sekeping Nostalgia
“Apa yang kamu lihat?”
“Entahlah, Guru. Tidak seperti membaca pikiran kebanyakan orang, pikiran Guru begitu dalam dan… begitu bening. Tetapi samar-samar aku seperti melihat kesedihan disitu. Guru akan menyampaikan sesuatu yang penting kepada kami. Itu yang membuat Guru bersedih…”
Guru Shandong mengangguk-angguk. Sebaliknya, Thores, Kesha dan Basaman nampak tidak mengerti.
“Kamu memang berbakat, Huria. Kamu hanya perlu membiasakan diri lebih sering lagi.”
“…aku melihat kitab kuno dengan aura sihir yang besar. Ada empat kitab.”
Guru Shandong sedikit terkejut.
“Bagus, Huria, bagus. Sekarang… aku merasa kalian benar-benar telah siap sepenuhnya lulus dari padepokan ini. Dunia sihir akan menyambut kedatangan kalian, Anak-anakku.”
"Apa yang anda maksudkan, Guru?" tanya Thores.