Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Pagar Laut

13 Januari 2025   19:48 Diperbarui: 13 Januari 2025   19:48 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gambar dari KOMPAS.COM/ACEP NAZMUDIN 

Suara pertengkaran dua orang pejabat negara
sayup-sayup terdengar di antara suara debur ombak
riuh angin laut
dan pekik burung camar yang berbalas-balasan.
Keduanya sudah setengah hari ini adu urat leher
tentang bagaimana mencabut pagar laut
yang terlanjur tertancap di batas segara sejauh mata memandang.

Pejabat yang satu ingin melibatkan warga sekitar pantai
untuk mencabut pagar-pagar tersebut.
Sedangkan pejabat yang satu lagi ingin melibatkan
kontraktor pencabut pagar laut.
Keduanya punya alasan yang sama bagusnya.

Yang satu ingin memberdayakan warga,
mumpung ada dana dari denda pengusaha nakal
yang seenaknya memasang pagar laut tersebut.
Yang satu lagi ingin melibatkan profesional untuk memangkas waktu pengerjaan
agar nelayan bisa segera melaut seperti biasa.

Tidak ada yang mau mengalah dan mau kompromi,
sehingga menjelang senja keduanya belum menemukan jalan tengah.
Sampai perahu yang lain terlihat mendekati perahu tempat kedua pejabat berada
itu perahu Pak Menteri.
Setelah mendapat pengarahan, mereka manggut-manggut menyetujui.

Solusinya
pengerjaan pagar laut sepanjang 30 kilometer itu akan dibagi dua.
15 kilometer akan dicabut oleh warga sekitar
dan 15 kilometer lagi akan dicabut oleh kontraktor.
Kedua pejabat itu pun bersalaman.

Tiba-tiba ombak tinggi datang menyapu pantai
dan menghempas kuat-kuat wajahku.
Byurrrr!

Aku gelagapan dan terkejut setengah mati.
Saat membuka mata dan melihat sekeliling, aku mengernyitkan kening.
Ini kan kamar tidurku sendiri.
Sialan! Rupanya aku baru saja bermimpi.

---

kota daeng, 12 januari 2025

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun