Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Pengemis Tua dan Lampu Merah

24 September 2024   20:50 Diperbarui: 25 September 2024   20:13 350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gambar dari pexels.com

Malam semakin larut.
Seorang pengemis tua memandang lampu lalu lintas
satu-satunya teman bercerita di antara rimba metropolitan
dengan cemas.

Dia bisa saja bercerita pada trotoar
pada papan reklame
atau pada pohon ketapang kencana di ujung jalan.
Tapi lampu lalu lintas-lah teman yang mampu menanggapinya
dengan warna yang berpindah-pindah.

Merah
warna lampu favoritnya.
Merah berarti lalu lintas berhenti sejenak
dan semakin sering lalu lintas berhenti
berarti lebih banyak rupiah yang bisa diterimanya.

Tapi malam ini sepertinya tidak akan mudah baginya.
Hawa lebih dingin dari biasanya
dan angin berembus lebih kencang dari biasanya.
Ini pertanda hujan akan segera jatuh
membasahi aspal, trotoar, halte dan sudut-sudut kota lainnya.

Sementara itu
lampu lalu lintas malam sedang enggan menanggapi keluh kesahnya.
Sejak tadi warna lampu favoritnya tidak kunjung berpendar,
tepatnya tidak ada warna yang berpendar.

Lampu lalu lintas padam
sehingga lalu lintas kacau balau.
Lalu lintas semrawut
berarti tidak ada rupiah yang singgah di kaleng uangnya.

Malam ini tidak mudah baginya
bagi pengemis tua di bawah lampu merah.

---

barombong, 24 september 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun